Selanjutnya, masker dibagikan secara gratis kepada masyarakat dengan risiko tinggi terpapar COVID-19 di Desa Sambiroto.
“Mereka terdiri dari tukang becak, sopir angkot, pedagang keliling, dan kondektur bus yang pekerjaannya menuntut interaksi dengan banyak orang,” katanya.
Setiap orang memperoleh dua buah masker supaya dapat menambah jumlah masker yang mereka punya, sehingga dapat digunakan secara bergantian.
Pasalnya, kerap terjadi di mana masker dipakai berkali-kali tanpa dicuci dengan alasan keterbatasan masker yang dimiliki.
Pembagian masker direspon secara positif oleh penerima. Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi saat mendapat jatah masker dengan motif batik Bakaran tersebut.
Dengan adanya masker gratis bermotif menarik seperti ini, mereka berharap bisa lebih mematuhi protokol kesehatan dalam bekerja.
Di samping itu, motif batik Bakaran pada masker yang mereka kenakan diharapkan membuat batik Bakaran semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas. (*)