Ternyata, menurut MUI, ajaran Hakekok ini bukan hanya terdeteksi di wilayah Pandeglang.
Ajaran ini juga bukan baru saja muncul, tetapi sudah ada bertahun-tahun di desa tersebut.
"Itu bukan sekarang saja, dari dulu ada, di setiap daerah ada. Hakekok itu sudah dulu ada, cuma timbul tenggelam, tidak banyak pengikutnya," ujarnya.
4. Sudah pernah dibina namun muncul kembali
Ketua MUI Pandeglang Hamdi Ma'ani mengemukakan, pihaknya pernah melakukan pembinaan terhadap sejumlah warga yang meyakini ajaran tersebut.
Akan tetapi rupanya, muncul kembali ritual-ritual dari ajaran Hakekok.
"Sudah pernah dibina, sudah kondusif, muncul lagi sekarang di luar sepengetahuan kami," kata dia.
Mereka tiba-tiba muncul dengan melakukan ritual mandi telanjang bersama di tengah perkebunan sawit.
5. Pemimpin ingin bertobat
Pascaritual mandi telanjang bersama itu, polisi pun memeriksa sejumlah orang termasuk pemimpin kelompok Hakekok.
Menurut Hamdi, saat ditemui di Polres Pandeglang, pimpinan kelompok itu mengakui kesalahannya dan mengaku ingin bertobat.
"Dia merasa bersalah, siap dibenarkan, siap dibimbing dan dibina. Pengen tobat," kata Hamdi.
MUI, dalam kasus ini, akan menindaklanjuti dengan memberikan pembinaan khusus.
Sedangkan terkait proses hukum, diserahkan kepada pihak kepolisian.
16 Orang Diamankan Saat Mandi Bersama
Sebanyak 16 orang diamankan saat sedang mandi bersama dalam keadaan telanjang pada Kamis (11/3/2021).