"Untuk memiliki kecepatan, menemukan pemain kecil, kualitas, pemain brilian, di dalam, di tengah, dan di antara lini, ini adalah keputusannya," imbuhnya
"Saya tidak tahu (menyesal dengan keputusan ini atau tidak), yang pasti para pemain telah melakukan segalanya untuk mencoba memenangkan pertandingan," pungkasnya.
Jalannya pertandingan Manchester City vs Chelsea
Berlaga di partai puncak Liga Champions, Man City dan Chelsea langsung tancap gas sejak wasit Antonio Miguel Mateu Lahoz meniup peluit babak pertama.
Kedua tim langsung saling menunjukkan permainan terbuka dan melancarkan intensitas serangan yang tinggi.
Serangan mereka kerap kali sampai ke kotak penalti sejak awal dan saling merepotkan pertahanan.
Namun, kedisiplinan dalam bertahan juga mampu mereka pertontonkan para penyerang sulit menembus.
Memasuki 15 menit jalannya pertandingan, Chelsea membuat peluang begitu berbahaya.
Mason Mount menerima umpan terobosan dari lini tengah.
Dia masuk ke dalam kotak penalti Man City dan mengirimkan cut-back.
Timo Werner kemudian dapat menyambut bola dengan tembakan sentuhan mendatar dari jarak dekat.
Sayang, upayanya mampu ditahan oleh Ederson Moraes yang tepat dalam posisinya.
Manchester City yang terlihat mendominasi lini tengah membuat beberapa pergerakan yang cukup berbahaya.
Akan tetapi, ancaman nyata baru muncul pada menit ke-27 ketika pergerakan Kevin De Bruyne di sisi kiri penyerangan The Citizens membuat pertahanan Chelsea kerepotan.
De Bruyne kemudian dapat mengirimkan crossing mendatar ke dalam kotak penalti The Blues yang dapat diterima Phil Foden.