Politikus PDIP asal Wonogiri ini menuturkan dalam surat masuk kepada Sekretariat Dewan, Gubernur hanya menunjuk Pj Sekda untuk mewakilinya dalam rapat paripurna tersebut tanpa memberitahukan alasannya.
"Kenapa tidak Wakil Gubernur (yang ditunjuk mewakili). Ini persoalan beberapa triliunan (APBD) yang dipertanggungjawabkan. Mengingatkan agar marwah DPRD ini tetap terjaga, nanti melalui Pak Pj Sekda disampaikan ke Pak Gubernur apa yang kami sampaikan," tegasnya.
Sementara, pimpinan rapat paripurna, Sukirman mengatakan juga akan mencoba berkomunikasi dengan Gubernur perihal interupsi dari anggota DPRD tersebut.
"Pj Sekda nanti bisa menyampaikan ke Gubernur. Pimpinan dewan nanti juga akan mencoba berkomunikasi," kata Sukirman.
Di sisi lain, saat membacakan penjelasan Gubernur Ganjar Pranowo, Pj Sekda Prasetyo menuturkan, kinerja pengelolaan keuangan pemprov selama 2020, yakni realisasi APBD meliputi pendapatan daerah sebesar Rp 25,39 triliun atau 96,72 persen dari target Rp 26,25 triliun.
"Untuk belanja daerah tercapai Rp 25,65 triliun atau 93,71 persen dari anggaran Rp 27,37 triliun. Realisasi belanja 2020 itu berdasarkan urusan pemerintahan daerah dan organisasi," jelasnya.
Urusan pemerintah daerah dan organisasi yang dimaksud yakni meliputi urusan pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban umum, sosial, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, ketahanan pangan, lingkungan hidup.
Baca juga: Komunitas Wedding Banyumas Siap Sosialisasikan SOP Penyelenggaraan Hajatan Hingga ke Desa-Desa
Baca juga: Video Gadis Sragen Nyebur ke Bengawan Solo Berhasil Diselamatkan
Baca juga: Sempat Tertunda Dua Kali, Pembangunan Puskesmas Baturraden 2 Akhirnya Dimulai
Kemudian urusan kependudukan, perhubungan, komunikasi, UMKM, penanaman modal, pariwisata, perpustakaan, perikanan, pertanian, ESDM, perdagangan, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan pengawasan.
"Berdasarkan uraian yang telah disampaikan tadi, maka ringkasan realisasi APBD 2020 yakni Pendapatan Rp 25,39 triliun dan belanja Rp 25,65 triliun sehingga defisit Rp 258 miliar. Dari angka defisit dan pembiayaan, angka silpa (sisa lebih anggaran) menjadi Rp 861,34 miliar," terangnya. (*)