Berita Internasional

Untuk Biayai Program Nuklir Rahasia, Iran Gunakan Armada Hantu Jual Minyak Pasar Gelap ke China

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah 'armada hantu' dari tanker penghancur sanksi yang membawa minyak pasar gelap ke China mendanai program nuklir rahasia Iran.(via DAILY MAIL)

TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - Program nuklir rahasia Iran didanai dengan “armada hantu” dari tanker penghancur sanksi yang membawa minyak pasar gelap ke China.

Hal itu dilaporan The Mail on Sunday.

Iran hampir menggandakan armadanya, yang berlayar di bawah bendera negara lain, menjadi 123 kapal pada tahun lalu.

Baca juga: DRAMATIS! Evakuasi Jenazah tak Utuh Ahmad yang Ditunggui Dua Buaya yang Diduga Penerkamnya

Baca juga: Identitas Kerangka Manusia Ompong Rahang Menganga di Gunung Pegat, Nama: Setu Wigyo Wiyono

Baca juga: Ivermectin, Obat yang Dipercaya Mampu Kalahkan Covid-19 akan Dibagikan di Kudus

Baca juga: Kisah Tragis Anak Kecil Panggil Orangtuanya Tergeletak Meninggal Usai Kecelakaan Maut Motor Vs Truk

Tanker itu membiarkan China menyelundupkan hingga satu juta barel minyak per hari, atau dua pertiga dari penggunaan harian Inggris.

Pakar intelijen memperingatkan bahwa armada yang diperluas menunjukkan Iran meningkatkan pengembangan kemampuan nuklirnya, meskipun ada pembatasan internasional.

Adapun negara itu minggu lalu telah mengumumkan bahwa hakim garis keras, Ebrahim Raisi, akan menjabat sebagai presidennya.

Armada tersebut menggunakan serangkaian teknik untuk menghindari sanksi saat berlayar di dunia dengan kargo ilegal.

Caranya termasuk mendaftarkan kapal di negara-negara kecil, yang tidak memiliki kemampuan untuk memantau kapal tanker yang mengibarkan bendera mereka.

Kapal Iran juga melakukan “spoofing,” yaitu memanipulasi GPS yang melaporkan posisi kapal, sehingga tampaknya berada di tempat lain ketika berlabuh tanpa terdeteksi di area terlarang.

Citra satelit yang diberikan kepada The Mail on Sunday menunjukkan kapal-kapal di armada ilegal yang diduga melakukan spoofing bulan lalu, dan yang lainnya melakukan perjalanan untuk memuat minyak ke kapal-kapal China di Laut China Selatan.

Sanksi AS ke Iran melarang negara Timur Tengah menjual minyak ke luar negeri.

Ini dirancang untuk menghentikan Iran membiayai terorisme internasional, dan pengembangan program nuklir Iran.

 
Daily Mail pada Sabtu (19/6/2021) melaporkan bahwa China telah mencemooh larangan tersebut.

“Negeri Tirai Bambu” dituding meningkatkan transaksi rahasianya di laut selama enam bulan terakhir, untuk membantu membiayai program nuklir Iran, menurut United Against Nuclear Iran (UANI), sebuah kelompok nirlaba internasional yang dipimpin oleh mantan duta besar AS untuk PBB, Mark Wallace.

Kelompok tersebut menggunakan citra satelit dan pelacakan sepanjang waktu untuk memantau perdagangan gelap.

Halaman
12

Berita Terkini