Berita Internasional
Jenazah Pasien Covid-19 Bermunculan di Sungai Gangga India, Ada yang Masih Pakai Selang Oksigen
Ratusan jenazah pasien covid-19 bermunculan di Sungai Gangga India setelah permukaan air sungai tersebut naik seiring hujan yang mengguyur.
TRIBUNJATENG.COM, INDIA - Ratusan jenazah pasien covid-19 bermunculan di Sungai Gangga India setelah permukaan air sungai tersebut naik seiring hujan yang mengguyur.
Mayat-mayat itu bermunculan setelah pasir di tepian sungai Gangga hanyut terbawa arus.
Di kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, misalnya mayat-mayat yang bermunculan itu kemudian dikremasi.
Neeraj Kumar Singh pejabat sipil setempat mengatakan, dia mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir, dikutip dari NDTV pada Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Ribuan Warga India Jadi Korban Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Air Garam, 2 Dokter Ditangkap
Baca juga: Tiap Seminggu Ada 2 Anak Positif Covid-19 Meninggal, 67,3 Persen Tanpa Gejala
Baca juga: Ruang Perawatan RSUD Dr Soetomo Surabaya Penuh, Gedung Parkir Dijadikan Ruang Pasien Covid-19
Baca juga: Vitamin untuk Pasien Covid-19 OTG dan Bergejala Ringan yang Isolasi Mandiri

Kemudian di kota Allahabad dalam tiga minggu terakhir total ada 150 jenazah yang harus dia kremasi.
"Kami tidak menggali jenazah, hanya yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi," katanya dikutip dari AFP, Sabtu (26/6/2021).
"Area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan perkiraan kami ada sekitar 500-600 mayat yang terkubur," kata Singh kepada AFP.
Beberapa mayat dilaporkan tampak masih memakai selang oksigen di mulutnya.
Singh menduga, tampaknya orang tersebut sakit sebelum meninggal.
"Anda dapat melihat orang itu sakit, dan keluarga membuangnya di sini lalu pergi.
Mungkin mereka takut, saya tidak tahu," kata Singh.
Tidak semua mayat membusuk.

Kondisi beberapa di antaranya mengindikasikan baru dikubur, tambahnya.
Sebagian besar jenazah diyakini adalah pasien virus corona yang meninggal pada April dan Mei ketika India dilanda lonjakan kasus Covid-19.
Beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu, sehingga jenazah dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir tepi sungai.