Berita Nasional

Kemenkes: Varian Delta Ditemukan Hampir Semua Kota di Pulau Jawa 

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi MEpid menyebut saat ini hampir di seluruh kota di Pulau Jawa telah ditemukan varian Delta.

"Kalau kita melihat di beberapa kota di Pulau Jawa ini hampir semuanya sudah kita ketemu adanya varian Delta," ujar Nadia dalam diskusi virtual, Selasa (29/6/2021).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes tersebut melanjutkan, hal ini menjadi salah satu faktor yang mempercepat kenaikan kasus Indonesia ini cukup signifikan bila dibandingkan situasi di bulan Desember sampai dengan Januari.

Baca juga: Bantah Data Gubernur Ganjar, Bupati Banjarnegara Klaim Daerahnya Belum Zona Merah Covid-19

Baca juga: Daftar 25 Daerah Zona Merah di Jateng Terkini, Ganjar Instruksikan Lockdown Tingkat RT

"Kita lihat ini bulan itu seperti DKI Jakarta, daerah jumlah tertinggi bahkan dua kali lipat dari jumlah yang sebelumnya ditemukan di Desember dan Januari," ungkapnya.

Varian Delta dalam sejumlah penelitian dinyatakan memiliki sifat yang mudah menular.

Dilaporkan, varian B.1617 yang pertama kali diketahui di India ini memiliki kecepatan penularan  enam kali lebih cepat bila dibandingkan varian Alfa.

"Varian baru lebih cepat menular dan kita tahu bahwa varian baru ini memang kecepatan penularannya itu bisa enam kali dari varian Alfa. Jadi ini yang tentunya membuat peningkatan kasus kita berjalan secara eksponensial. Kita bisa lihat sekarang penemuan kasus kan menyentuh angka 20 ribu, 21 ribu, di atas 15 ribu beberapa hari ini," paparnya.

Meski demikian, belum ada bukti ilmiah bahwa varian Delta dapat menurunkan tingkat efikasi vaksin yang ada seperti Sinovac maupun AstraZeneca.

"Belum ditemukan bukti yang cukup ya bahwa varian Delta ini kemudian menyebabkan terjadinya pengurangan dari efikasi vaksin," kata dr Nadia.

Baca juga: Ahli Sebut Varian Delta Menular 5-10 Detik dengan Berpapasan, Terungkap dari Investigasi CCTV

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Juga Banyak Menyerang Anak-anak

Tinggal di Rumah

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto, juga menegaskan bahwa varian Delt sangat gampang menular.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap berada di rumah dan mengurangi mobilitas.

"Varian Delta ini sangat infeksius sekali. Masyarakat stay at home. Jangan keluar rumah. Kalau pemerintah tidak mau PSBB di awal pandemi lalu, keluarga sendiri saja yang menerapkan. Jangan keluar rumah," kata dr Slamet dalam diskusi virtual, kemarin.

Ia menilai, meroketnya kasus yang terjadi saat ini membuktikan bahwa varian Delta sebagai faktor penyumbang kasus hingga menyentuh di atas 20 ribu sehari.

"Kesimpulannya menurut kami sudah tiga kali serangan. Pertama Maret-April 2020, Desember-Januari, dan sekarang ini serangan ketiga," kata dr Slamet.

Halaman
12

Berita Terkini