Dia sempat meminta tolong ke pemotor lainnya namun tak direspon
Selain itu, dia juga mampir ke warung dan meminta tolong warga agar dia diberi bensin sedikit saja dari motor orang tersebut namun tetap tak dikasih.
"Pengalaman itu sangat membekas hingga saya pensiun dari pekerjaan," terang pria bernama lengkap Sukarminanto itu.
Selepas pensiun, dia sering nongkrong depan gang rumahnya saat malam hari.
Baca juga: Disambut Organ Tunggal, Risma Ngamuk: Ngapai Aku Disambut Musik, Mau Tak Tendang?
Baca juga: Kiai Latif Tergugah Merawat Jenazah, Banyak Pasien Covid Meninggal Saat Isoman Kurang Perawatan
Sekali tempo ada seorang pemotor mendorong motornya lantaran bensin habis.
Dia pun menolong pemuda itu dengan memberikan sedikit bensin yang diambil dari motornya.
"Kejadian itu mengingatakan saya terhadap pengalaman di Jambu, Ungaran.
Maka saya berpikir kenapa tak buka kios bensin 24 jam untuk menolong orang yang mungkin apes kehabisan bensin di malam hari," kata pria asal Pringsewu, Lampung itu.
Menyoal penjualan, kata dia, karena dari awal tak mengejar keuntungan sehingga tak merasa merugi.
Dia mampu menjual 200 botol hingga 250 botol bensin perbulan.
"Di Kota Semarang masih banyak orang jujur.
Kios bensin kejujuran ini tak pernah merugi," terangnya.
Meski demikian, dia menyebut, ada beberapa orang yang mengambil bensin tanpa membayar.
Namun dia berpikir positif dengan menganggap pemotor tak punya uang untuk membayar.
"Di sisi lain, ada juga pembeli yang membayar lebih misal beli 10 ribu bayar 20 ribu," terangnya.