Berita Semarang

Kios Bensin Kejujuran Mbah Minto, Ada yang Bayar Dilebihkan: Semarang Banyak Orang Jujur

Penulis: iwan Arifianto
Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Di tengah pandemi Covid-19 yang terus menghantam semua sektor usaha, tak menyurutkan niat baik Mbah Minto (63),warga RT 1 RW 4 kampung Duwet, Beringin Ngaliyan, Kota Semarang.

Dia tetap membuka kios bensin kejujuran yang telah dibuatnya sejak tahun 2016 lalu.

Kios bensin kejujuran  berlokasi di depan gang rumahnya.

Tepatnya di turunan Silayur atau seberang makam TPU Silayur.

Baca juga: Temukan Pegawai Bak Priyayi di Ruangan, Mensos Risma: Saya Pindahkan Semua ke Papua

Baca juga: BPJamsostek Gelar Lomba Video Pendek, Ini Syaratnya

Kios itu sederhana seperti kios bensin eceran pada umumnya.

Bedanya, pembeli harus melayani sendiri mulai menuangkan bensin ke tangki hingga membayar bensin di kotak kecil terletak di papan kios bensin.

Harganya juga sama dengan kios bensin lainnya yakni Rp10 ribu perliter atau perbotol baik jenis pertalite maupun pertamax. 

Kios bensin juga buka selama 24 jam tanpa ada penjaga.

Selain itu, ada beragam tulisan di kios itu, di antaranya kalimat disiplin dan kejujuran modal utama bagi keselamatan anda. 

Keberadaan kios bensin kejujuran itu ternyata banyak menolong para pemotor.

Pasalnya lokasi turunan Silayur jauh dari SPBU.

Baca juga: BPJamsostek Gelar Lomba Video Pendek, Ini Syaratnya

Baca juga: Daftar Provinsi dengan Kasus Covid-19 Harian Tertinggi, Jateng 3 Ribu Kasus Ratusan Kematian Sehari

Sehingga ketika ada pemotor kehabisan bensin di jalur tersebut bisa mengisi bensin di kios kejujuran. 

Seperti dialami oleh pemotor Yuda (33), warga Manyaran, Kota Semarang.

Dia hendak ke BSB Semarang mengantarkan pesanan barang pelanggannya.

Mengendarai Mio tahun 2008, dia sempat panik motornya kehabisan bensin saat melintas di tanjakan Silayur. 

"Iya tadi habis di depan TPU Silayur.

Nuntun dikit di seberang jalan ada kios bensin jadi langsung ke sini," katanya kepada tribunjateng.com, Selasa (13/7/2021).

Dia awalnya tak menyangka ada kios bensin kejujuran di Kota Semarang. 

Namun selepas membaca tulisan di kios itu dia paham dan langsung menuangkan botol air mineral ukuran 1,5 liter ke tangki motornya.

Dia menuangkan tiga botol bensin kemudian membayarnya dengan memasukan uang ke kotak yang telah disediakan.

"Baru tahu ada kios bensin kejujuran.

Unik juga karena kita melayani sendiri dan bayar sendiri," paparnya.

Baca juga: Tukang Pijat Bunuh Pelanggan karena Tak Jujur Positif Covid-19, Sempat Terjadi Perkelahian

Baca juga: Lamaran Ditolak, Pria Ini Bunuh Secara Sadis Gadis 19 Tahun, Mengaku Terinspirasi Dari Cerita Film

Dia mengaku, salut dengan pemilik kios kejujuran.

Pasalnya di tengah pandemi Covid-19 masih berupaya menyampaikan pesan kejujuran.

"Semoga dari kios bensin ini mampu menyadarkan kita untuk selalu berbuat jujur," terangnya.

Sementara itu, pemilik kios Mbah Minto  mengatakan, kios bensin kejujuran dibuat untuk menolong pemotor yang kehabisan bensin di jalur Silayur terutama di saat malam hari.

Aksi sosialnya itu muncul lantaran pernah mengalami kesusahan saat motornya kehabisan bensin.

Ketika itu sekitar menjelang tahun 2000an,dia dan istinya terpaksa menuntun motor puluhan kilometer lantaran tangki kering.

Waktu itu dia perjalanan dari Wonosobo ke Semarang.

Setiba di daerah Jambu, Ungaran motornya mogok menjelang pukul 12 malam.

Dia sempat meminta tolong ke pemotor lainnya namun tak direspon

Selain itu, dia juga mampir ke warung dan meminta tolong warga agar dia diberi bensin sedikit saja dari motor orang tersebut namun tetap tak dikasih.

"Pengalaman itu sangat membekas hingga saya pensiun dari pekerjaan," terang pria bernama lengkap Sukarminanto itu.

Selepas pensiun, dia sering nongkrong depan gang rumahnya saat malam hari.

Baca juga: Disambut Organ Tunggal, Risma Ngamuk: Ngapai Aku Disambut Musik, Mau Tak Tendang?

Baca juga: Kiai Latif Tergugah Merawat Jenazah, Banyak Pasien Covid Meninggal Saat Isoman Kurang Perawatan

Sekali tempo ada seorang pemotor mendorong motornya lantaran bensin habis.

Dia pun menolong pemuda itu dengan memberikan sedikit bensin yang diambil dari motornya.

"Kejadian itu mengingatakan saya terhadap pengalaman di Jambu, Ungaran.

Maka saya berpikir kenapa tak buka kios bensin 24 jam untuk menolong orang yang mungkin apes kehabisan bensin di malam hari," kata pria asal Pringsewu, Lampung itu.

Menyoal penjualan, kata dia, karena dari awal tak mengejar keuntungan sehingga tak merasa merugi. 

Dia mampu menjual 200 botol hingga 250 botol bensin perbulan. 

"Di Kota Semarang masih banyak orang jujur. 

Kios bensin kejujuran ini tak pernah merugi," terangnya. 

Meski demikian, dia menyebut, ada beberapa orang yang mengambil bensin tanpa membayar. 

Namun dia berpikir positif dengan menganggap pemotor tak punya uang untuk membayar. 

"Di sisi lain, ada juga  pembeli yang  membayar lebih misal beli 10 ribu bayar 20 ribu," terangnya. 

Selain itu, dari penghasilan kios bensin kejujuran dia mampu menyisihkan penghasilan bagi anak yatim piatu. 

Dia selalu membeli beras dan indomie yang diserahkan ke Panti Asuhan dekat lokasi kios bensin tiap bulannya. 

Anehnya, meski di buka 24 jam tak pernah kios bensinnya digasak pelaku  Kejahatan. 

Dari segi keamanan kios bensin itu terkesan dibiarkan saja.

Baca juga: Tata Cara Pemotongan Hewan Kurban di Masa PPKM Darurat: Jagal dari Luar Wilayah Diimbau Swab Test

Baca juga: Kisah Sukses Anak Tukang Parkir Jadi Lulusan Terbaik Adhi Makayasa, Ini Daftar Lengkapnya

Tempat uang di kios bensin juga tak ada keamanan khusus seperti digembok atau sejenisnya. 

Lokasi kios juga di pinggir jalan raya jauh dari pemukiman warga. 

"Alhamdulillah tak pernah dicuri. Aman-aman saja," ucap pria tiga anak empat cucu itu. 

Mbah Minto merupakan pensiunan karyawan Bank BNI Semarang. 

Selepas pensiun dari Bank dia menjadi sopir pribadi mantan Kapolres Salatiga dan Kendal yang kini menjabat Irwasda Polda DIY yakni Kombes Agus Rohmat. 

Selama bekerja tersebut, dia bekerja sebagai sopir pribadi di rumah sekaligus mengurus usaha kos-kosan.

"Saya ikut beliau sejak tahun 2010 berhenti 2018. Saya milih berhenti karena sudah pengen istirahat sekaligus fokus usaha cuci motor dan ngurus kios bensin kejujuran," katanya. (Iwn)

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini