Berita Internasional

China Sebut AS sebagai Penindas dalam Sebuah Pembicaraan Tingkat Tinggi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa mengibarkan bendera China dan Partai Komunis China (PKC) sebelum acara perayaan di Beijing, Kamis (1/7), menandai peringatan 100 tahun berdirinya PKC.

TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - Pemerintah China menuduh Amerika Serikat (AS) telah melakukan penindasan.

China pun mendesak Negeri Paman Sam untuk menghapus sanksi.

Hal itu disampaikan dalam sebuah pembicaraan tingkat tinggi di kota pelabuhan timur laut Tianjin.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Foto Viral Hasil Rontgen Paru-Paru Pasien Covid-19 Sudah Divaksin dan Belum

Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan terserah kepada AS untuk "membuat pilihan yang tepat".

Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, mengatakan Washington tidak mencari konflik dengan China.

Sherman adalah pejabat AS paling senior yang mengunjungi China dalam beberapa bulan ini.

Hubungan AS-China sebenarnya sangat penting bagi masing-masing pihak dan dunia yang lebih luas.

Beijing telah berulang kali meminta pemerintahan baru di Washington untuk memperbaiki hubungan yang telah memburuk di bawah Donald Trump.

Namun, Presiden Joe Biden terus mengambil pendekatan tegas terhadap China, terutama pada isu-isu seperti hak asasi manusia dan sanksi.

Pada Senin (26/7/2021), Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng mengatakan hubungan AS-China telah mencapai "jalan buntu" karena AS memandang China sebagai "musuh".

Xie berbicara dengan Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman, pejabat AS paling senior yang mengunjungi China dalam beberapa bulan.

Presiden AS Joe Biden telah mengambil pendekatan garis keras terhadap China, terutama pada isu-isu, seperti hak asasi manusia dan sanksi ekonomi.

Menurut Kementerian Luar Negeri China, Xie telah mengatakan bahwa AS ingin menyalahkan China untuk masalah strukturalnya sendiri.

 
"Seolah-olah ketika perkembangan China tertahan...Amerika akan menjadi hebat lagi," ujar Xie, seperti yang dilansir dari BBC pada Senin (26/7/2021).

Setelah pembicaraan pada Senin (26/7/2021), Sherman mengatakan sulit untuk mengetahui apakah keadaan akan membaik dalam beberapa bulan ke depan.

Halaman
12

Berita Terkini