Berita Tegal

Cerita Saad Tukang Becak di Tegal Diusir Anak: Setiap Malam Saya Nangis Batin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kadang kala ya gak dapat, seperti kemarin. Kadang kala dapat Rp 15 ribu, kadang kala Rp 10 ribu," kata Saad, Selasa (10/8/2021) sore. 

Saad mengatakan, tempat mangkalnya ada dua tempat. 

Saad sedang duduk di atas becaknya di depan kios penjahit Citra Busana, Jalan Pala Raya, Mejasem, Kabupaten Tegal, Selasa (10/8/2021). (Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad)

Biasanya ia mengkal di pom bensin di Pertigaan Rumah Sakit Mitra Siaga, Kabupaten Tegal. 

Selain itu juga di Jalan Pala Raya, Mejasem. 

Tepatnya di depan kios penjahit Citra Busana. 

"Kalau di sini tidak ada ya di depan (red, RS Mitra Keluarga). Kalau masih tidak ada ya, saya tidak bawa penumpang," ujarnya. 

Diusir dan Menumpang

Ketika ditanya tempat tinggal, Saad mengatakan, ia menumpang di kios temannya yang merupakan seorang tukang jahit. 

Depan kios tersebut kerap dijadikan untuk tempat mangkal. 

Ia menumpang sudah empat tahun. 

Saad mengatakan, ia terpaksa menumpang karena tidak ada pilihan lain. 

Karena anak-anaknya tidak menerimanya untuk tinggal di rumah. 

"Istri sudah tidak ada, anak ada. Tapi saya bisanya cuma nangis. Setiap malam saya nangis batin," ungkapnya. 

Saad mengatakan, anaknya tidak menginginkan ia pulang ke rumah. 

Ia sendiri ikhlas meskipun diabaikan oleh anak-anaknya. 

Halaman
123

Berita Terkini