TRIBUNJATENG.COM - Diet ini lagi neghit.
Sebabnya, cara dan menu diet ini dinilai sebagai pola diet efektif tapi dianggap tidak menyiksa tubuh.
Namanya Diet DEBM.
Diet ini dipopulerkan oleh Robert Hendrik Liembono yang kemudian ditulis dalam sebuah buku bertajuk DEBM: Diet Enak, Bahagia & Menyenangkan (2018).
Baca juga: Cek Menu Diet Anda, Jika Termasuk dalam Daftar 8 Jenis Diet Berbahaya Ini, Tinggalkan Saja
Baca juga: Menu Diet Tanpa Rasa Lapar, Berat Badan Turun dan Lebih Sehat, Ini Tipsnya
Bagi orang-orang yang sedang mencari cara menurunkan berat badan, memahami apa itu diet DEBM mungkin bisa menjadi langkah awal yang baik.
Apa itu diet DEBM?
Mengutip bukunya, diet DEBM adalah singkatan dari Diet Enak Bahagia dan Menyenangkan.
Pada dasarnya ini merupakan diet rendah karbohidrat, tinggi lemak dan protein.
Konsepnya, ketika dalam keadaan rendah karbohidrat, tubuh akan mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar.
Jenis karbohidrat yang dinilai perlu dihilangkan dalam diet ini adalah nasi, mi, gula, kentang, ubi, hingga buah-buahan.
Namun, tak semua buah perlu dihilangkan.
Buah-buahan seperti alpukat masih boleh dikonsumsi, dan beberapa buah lainnya masih dapat dikonsumsi dalam porsi wajar, di antaranya pir, apel, stroberi, hingga jambu air.
Sementara beberapa jenis karbohidrat yang diperbolehkan dikonsumsi dalam jumlah banyak seperti buncis, wortel, rebung, sayuran daun, hingga lobak.
Robert menjelaskan, sumber karbohidrat dan makanan dengan Indeks Glikemik (GI) tinggi harus dihindari karena lambat dicerna dan diserap tubuh sehingga lambat meningkatkan gula darah dan kadar insulin.
Adapun makanan dengan GI rendah, yakni di bawah angka 55.