TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI - Pria ini tega menusuk tukang ojek yang lagi mencari nafkah untuk anak dan istri.
Beberapa kali tusukan melayang.
Beruntung di dada kiri korban ada saku yang berisi ponsel.
Pelaku penusukan pria paru baya yang berinisial B (61) tukang ojek di sekitar Pasar Ngadirojo ternyata sempat dimassa orang pasar.
Dia adalah ED (36) asal Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah yang kini berdomisili di Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, tega melakukan perbuatan keji itu.
Baca juga: Polisi Ditemukan Tewas, Siapa Sangka Ternyata Dia Pembunuh Berantai dan Pemerkosa, 35 Tahun Buron
• Komplotan Spesialis Bobol ATM Gasak Uang Hampir 1 Miliar, saat Ditangkap Tinggal 14 Juta, Kok Bisa?
Baca juga: 40 Tahun Terpisah, Ibu Wutuh Akhirnya Bertemu Buchori Anaknya: Puluhan Tahun Saya Menangisi Dia
Diketahui motif ED menganiaya B adalah lantaran tak terima karena ditegur korban untuk tidak memalak pedagang disana.
Karena emosi, dia menghujamkan pisau lipat yang selalu dia bawa di jok motornya ke arah B. Beruntung, tiga kali dihujam pisau, nyawa B selamat, hanya mengalami luka dibagian tangan kanannya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto menjelaskan kejadian itu terjadi pada Senin (27/9/2021) sekitar pukul 04.00 WIB pagi.
"Korban sempat melawan dengan melempar bata, karena pelaku pakai helm jadi masih bisa kabur," kata Kapolres, Jumat (1/10/2021).
Kapolres menjelaskan, dalam pelariannya, ED mencoba kabur ke arah pasar. Masyarakat yang berada di sekitar TKP pun mengejarnya.
Ketika masyarakat berhasil menangkapnya, ia juga sempat dihakimi. Namun pelaku segera diamankan pihak kepolisian.
"Hanya lecet-lecet saja, karena masih jam 04.00 subuh, langsung diamankan," jelasnya.
Sementara itu menurut keterangan pelaku, ED, ia membenarkan jika memang sempat dikeroyok.
Namun ED tak mengetahui secara pasti berapa orang yang ingin menjadikannya bulan-bulanan.
"Tidak mengetahui," aku ED secara singkat.
Suka Palak Pedagang
Pria asal Kalimantan ED (36) hanya tertunduk setelah ditangkap polisi di Kabupaten Wonogiri.
Adapun ED awalnya sok jagoan melakukan penganiayaan dan menusuk tukang ojek B (59) yang tengah bekerja untuk anak istri di sekitar Pasar Ngadirojo.
Kapolres Wonogiri, AKBP Dydit Dwi Susanto menjelaskan motif ED menganiaya karena dia tidak terima karena ditegur oleh korban.
Kala itu ED nekat melakukan pemalakan kepada pedagang di Pasar Ngadirojo Senin (27/9/2021) kemarin jam 04.00 WIB tepatnya di Dusun Kenteng RT 02 RW 03, Desa Ngadirojo Kidul.
"Dia (ED) ketahuan memalak," kata dia saat konferensi pers di halaman Mapolres Wonogiri, Jumat (1/10/2021).
Melihat kejadian itu, si B atau korban menegurnya.
Karena tidak terima ditegur, ED yang dalam pengaruh minuman keras marah dan menusuk korbannya sebanyak tiga kali hingga korban tersungkur.
"Pertama bisa ditangkis dan mengenai tangan sebelah kanan, kedua kena resleting baju dan yang ketiga ke dada sebelah kiri," aku dia.
"Untungnya di saku ada handphone sehingga handphone itu meledak," jelasnya.
Korbannya, kata Dydit sempat melawan menggunakan bata yang dilempar ke pelaku, namun saat itu pelaku menggunakan helm, sehingga bisa melarikan diri.
Saat melarikan diri ke pasar, ED berhasil ditangkap oleh warga dan sempat dilakukan pengeroyokan, namun petugas segera mengamankannya.
"Sempat dikeroyok masa, tapi berhasil diamankan, hanya lecet-lecet saja," ungkap dia.
ED pun akan disangkakan pasal 351 ayat 2 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Lebih jauh, Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk segera melapor apabila melihat premanisme.
"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," aku dia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Fakta Baru Preman Tusuk Tukang Ojek di Wonogiri: Pelaku Sempat Dipukuli Massa di Pasar