PPKM Level 2

BERITA LENGKAP : Pusat Kebugaran Boleh Beroperasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusat kebugaran

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Seiring terus membaiknya kondisi pandemi covid-19, pemerintah melakukan berbagai penyesuaian aktivitas masyarakat dalam perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali selama dua pekan ke depan mulai dari 5 sampai 18 Oktober 2021.

Penyesuaian tersebut di antaranya yakni diperbolehkannya pusat kebugaran atau fitness beroperasi dengan kapasitas 25 persen.

"Membuka pusat kebugaran atau fitness center dengan kapasitas maksimal 25 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (Marinves) dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin (4/10).

Pengelola pusat kebugaran atau fitness, kata Luhut wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta melakukan screening melalui aplikasi PeduliLindungi.

"Pemberlakuan prokes ketat dan screening PeduliLindungi pada wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Solo Raya, Semarang Raya, Jogjakarta, dan Surabaya Raya," kata Luhut.

Luhut mengatakan situasi pandemi Covid-19 terus menunjukkan perbaikan selama dua minggu belakangan ini. Kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan kasus konfirmasi Jawa -Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu.

"Tingkat reproduksi efektif di Jawa -Bali juga sudah berada di bawah 1, dan khusus untuk Bali masih di angka 1. Selain itu jumlah testing yang dilakukan per hari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1," ujar Luhut.

Selain pusat kebugaran yang boleh beroperasi, gerai makanan dan minuman yang ada di dalam bioskop juga diperbolehkan buka. "Counter makanan dan minuman di dalam bioskop diperbolehkan buka," ujar Luhut.

Meskipun gerai makanan dan minuman kini boleh beroperasi, namun batasan pengunjung bioskop tidak berubah. Pemerintah masih membatasi kapasitas bioskop maksimal 50 persen, di wilayah Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 1-3.

"Hal ini akan berlaku untuk kota-kota level 3, 2 dan 1," katanya.

Meskipun sejumlah sektor dilakukan penyesuaian Luhut meminta masyarakat untuk tidak lengah dan bereuforia. Karena menurut Luhut kelengahan sekecil apapun akan menyebabkan terjadinya lonjakan kasus.

"Dan pastinya mengulangi pengetatan-pengetatan yang pernah dilakukan dan ini sangat merugikan kita semua," katanya. Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa dalam PPKM ke depan, terdapat perubahan level di sejumlah daerah.

"Dalam penerapan PPKM Level selama dua minggu ke depan, terdapat 20 Kabupaten/Kota yang bertahan di Level 2. Dan untuk yang di level 3 bertambah dari 84 Kabupaten/Kota menjadi 107 Kabupaten/Kota," kata Luhut.

Bertambahnya jumlah daerah yang menerapkan PPKM level 3 dari sebelumnya level 2 karena tidak tercapainya target cakupan vaksinasi. Untuk diketahui cakupan vaksinasi kini menjadi salah satu kriteria dalam penentuan level PPKM.

"Karena kota-kota di level 2 yang sebelumnya mendapat dispensasi belum mampu mencapai target cakupan vaksinasi," katanya.

Dalam perpanjangan nanti pemerintah juga akan melakukan uji coba penerapan PPKM level satu atau new normal di Kota Blitar, Jawa Timur. "Pemerintah akan melakukan uji coba pemberlakuan PPKM level 1 atau new normal di Kota Blitar," kata Luhut.

Uji coba PPKM level 1 dilakukan karena kota Blitar telah memenuhi syarat atau indikator yang telah ditetapkan lembaga kesehatan dunia atau WHO. Selain itu cakupan vaksinasi di Kota Blitar juga telah mencapai target.

"Cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan dosis 1 lansia sebesar 60 persen," katanya.

Dengan penerapan tersebut, kata Luhut, maka aktivitas masyarakat di kota Blitar akan mendekati aktivitas kehidupan masyrakat yang normal. Pemerintah akan melakukan pemantauan uji coba PPKM level 1 tersebut.

"Kami sudah membentuk taskforce juga yang terdiri pakar-pakar dari ahli dalam bidangnya untuk nanti tinggal beberapa waktu di Blitar untuk memonitor," katanya.

Kekurangan Vaksin

Luhut juga menyebut ada beberapa daerah yang belum memenuhi target vaksinasi itu di antaranya Kabupaten Bogor dan Tangerang."Aglomerasi Jabodetabek belum turun ada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang dan Bekasi ini masih kekurangan vaksinasi level 3," ujar Luhut.

Pemerintah selanjutnya akan membentuk gugus tugas untuk meningkatkan vaksinasi. Selain itu, 2 juta vaksin bakal dikirimkan. "Kami akan melakukan task force untuk ini, jadi ada 2 juta vaksin yang akan kita suntikkan dalam waktu minggu-minggu ke depan. Setelah ini akan kita matangkan mengenai pelaksanaannya," tutur Luhut.(Tribun Network/fik/wly)

Baca juga: PPKM di Pati Naik ke Level 3, Bupati Haryanto: Suplai Vaksin Tidak Begitu Banyak

Baca juga: Cintai Warisan Adiluhung dengan Festival Batik Bakaran di Desa Wisata Bakaran Wetan

Baca juga: Sinopsis Drakor Whats Wrong with Secretary Kim, Park Seo Joon Park Min Young Segera Tayang di NET

Baca juga: Tahukah Anda Kertas Pembungkus Makanan Warna Coklat Ini Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli

Berita Terkini