TRIBUNJATENG.COM, MOSKWA - Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa ia akan menjadi salah satu orang pertama yang diberi vaksin virus corona Covid-19 perintis baru Rusia.
Presiden Rusia akan menerima vaksin yang diberikan melalui hidung dan tanpa jarum suntik sebagai bagian dari imunisasi ulangnya.
Dilaporkan Russia Today, Kamis (25/11/2021), berbicara pada pertemuan pejabat pemerintah pada Rabu kemarin, Putin mengkonfirmasi bahwa ia telah menerima formula hidung, selain suntikan dosis penguat (booster).
Baca juga: Perancis Puji Penanganan Covid-19 di Indonesia, Luhut: Saya Terharu
"Mereka meminta saya untuk menarik nafas dalam-dalam dan menghitung sampai tiga," kata Putin.
Ia pun mengaku tidak merasakan apapun selama proses itu.
"Enam bulan setelah saya divaksinasi, tingkat antibodi saya turun dan para ahli merekomendasikan proses vaksinasi ulang," jelas Putin.
Formula hidung ini dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow dan didasarkan pada vaksin Sputnik V unggulan negara itu.
Kepala mikrobiologi institut tersebut, Denis Logunov mengungkapkan dalam pertemuan dengan Putin pada hari Minggu lalu bahwa penelitian awal menunjukkan vaksin ini dapat mengurangi kemungkinan infeksi.
"Penggunaan versi hidung adalah cara yang nyaman untuk memberikan vaksin karena tidak menimbulkan rasa sakit, dengan efek samping yang minimal.
Setelah vaksinasi primer yang diberikan melalui suntikan, anda memiliki kekebalan sistemik, tetapi setelah imunisasi intranasal tambahan, anda menciptakan penghalang kekebalan tambahan di saluran pernafasan bagian atas," kata Logunov.
Ia pun berharap kajian formula itu diharapkan bisa dilakukan hingga 2022.
Sebelumnya pada Rabu kemarin, Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan Putin telah bekerja seperti biasa dan merasa sehat setelah divaksinasi ulang.
"Karena ia (Putin) seorang kepala negara, perlu mengambil tindakan pencegahan khusus untuk memastikan kesehatan dan keselamatan presiden, yang dilakukan para ahli," tegas Peskov.
Putin telah menerima dua dosis vaksin Sputnik V dalam pertemuan tertutup dengan dokternya pada Maret lalu, dan sejak saat itu ia meminta warga Rusia untuk mengikuti langkahnya dan mendaftar demi mendapatkan suntikan.
Menurutnya, tidak ada satu pun kasus komplikasi serius yang terjadi selama peluncuran program vaksinasi secara nasional.