Kami lagi proses untuk kita pindahkan koneksi ke kolokasi lain,” kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto The kepada Kompas.com.
Melalui Instagram resmi Indo Premier dijelaskan, saat perusahaan tengah mengalami situasi force majeure, di mana data center perusahaan terdampak kebakaran yang terjadi tengah hari tadi.
Namun, Indo Premier memastikan insiden hanya berdampak pada transaksi nasabah, tetapi dana nasabah dipastikan aman.
“Kami informasikan juga bahwa gangguan hanya berdampak kepada transaksi. Seluruh dana nasabah kami pastikan aman.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami akan terus berupaya secara maksimal agar seluruh layanan dapat kembali seperti semula,” tulis manajemen Indo Premier.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengungkapkan, dalam insiden tersebut, terdapat beberapa broker yang terkendala, tetapi tidak ada dampak yang signifikan.
“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada wartawan.
Dua Meninggal
Korban tewas kebakaran Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, bertambah menjadi dua orang.
Peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi pada Kamis (2/12/2021) sekira pukul 12.35 WIB.
Kedua korban tewas yaitu Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17). Keduanya merupakan warga Bogor dan Depok.
"Korban pertama dibawa oleh PMI Jakarta Selatan ke RSUD Mampang. Yang kedua dibawa oleh Dinkes ke RSUD Mampang," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol dalam keterangan tertulisnya.
Seto diduga terjebak cukup lama di dalam gedung tersebut saat terjadi kebakaran.
"Selama 20 menit (terjebak), lebih kurang 20 menit," kata Herbert.
Herbert menjelaskan, kebakaran di Gedung Cyber 1 terjadi sekira pukul 12.35 WIB. Petugas Damkar tiba di lokasi 5 menit setelahnya.