TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Dewi Nur Halimah, asal Desa Bandungrojo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora yang mendapatkan juara II tingkat nasional pada anugerah guru dan tenaga kependidikan madrasah berprestasi tahun 2021 akhirnya mendapatkan bonus dari pemerintah kabupaten Blora.
Perempuan yang sehari-hari mengajar di MTs Khozinatul Ulum Blora ini, sempat tidur di salah satu masjid di Jakarta, saat tengah berjuang pada lomba yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Kabag Kesra Setda Blora A. Mahbub Djunaidi mewakili Bupati Blora mengatakan mengucapkan terima kasih atas dedikasinya yang tinggi membawa nama Blora. Ia pun mendoakan prestasi tersebut bisa menjadi sebagai amal jariyah.
Baca juga: Ekspor Gula Semut ke Negara Maju, Petani di Desa Giyanti dan Wonoharjo Kebumen Dibantu 100 Dapur
Baca juga: Video Tim Satgas Peduli Bencana Polda Jateng Gelar Trauma Healing Bagi Korban Bencana Semeru
Baca juga: Raffi Nagita Pindah jadi Brand Ambassador Pesaing, Medina Zein Buka Suara
“Selamat, tetap semangat, sesarengan mbangun Blora sama pak Bupati. Semoga menjadi inspirasi, pemuda-pemuda guru yang lain. Semangat untuk bu halimah, Selamat,” ucap Mahbub saat ditemui tribunjateng.com di Aula Pondok Khozinatul Ulum Blora, Jl. Mr. Iskandar XII / 02, Kelurahan Mlangsen, Kabupaten Blora, Rabu (15/12/2021).
Mahbub menerangkan persoalan miss komunikasi yang terjadi antara Kemenag Blora dengan pemerintah Kabupaten Blora khususnya persoalan perhatian terhadap warganya yang meraih juara nasional, yakni Dewi Nur Halimah.
“Alhamdulillah walaupun sedikit, berkenan memberikan hadiah, kemarin kita ada miss komunikasi mestinya disampaikan di hari ulang tahun, komunikasi yang kurang intesnsif antara kabag kesra dengan kemenag salah persepsi. Hari ini menusuli untuk memberikan ucapan terima kasih guru halimah. Guru teladan kita tingkat nasional yang luar biasa,” terangnya.
Mahbub berharap, untuk para guru yang lain untuk bisa meniru jejak dan semangat Bu Halimah.
“Untuk guru yang lain, niru Bu Halimah, dengan perjuangan yang sampai ditekati tidur di masjid, dengan semangat. Membuktikan bahwa kepada kita, dengan semangat, Allah Swt akan memberikan hadiah yang tidak kita pikirkan,” harapnya.
Sementara itu, Dewi Nur Halimah ,mengungkapkan, rasa syukurnya atas jerih payahnya sampai mendapatkan juara nasional ini.
“Alhamdulillah, gak nyangka banget, seperti mission imposible. Tetap bersyukur kepada Allah, tanpa Allah kita nothing,” ucapnya saat ditemui tribunjateng di Aula Pondok Khozinatul Ulum Blora, Jl. Mr. Iskandar XII / 02, Kelurahan Mlangsen, Kabupaten Blora, Rabu (15/12/2021).
Halimah juga mengungkapkan saat berangkat ke Jakarta, Sempat tidur di salah satu masjid di Jakarta karena memang keterbatasan biaya. Dia mengangkat tema literasi karena menurutnya lagi bergaung literasi.
“Untuk peserta ada sekitar 55 peserta tapi setiap kategori ada 5 nominator. Aku masuk kategori tingkat guru MTS nasional,” ujarnya.
Baca juga: Nasib Karier Polisi PJR Abaikan Korban Kecelakaan Tabrak Lari yang Masih Tergeletak di Jalan
Baca juga: Memaksimalkan Layanan Informasi KRR dalam Konsultasi dan Konseling
Dirinya berpesan pada para guru untuk tetap menjadi inspirasi, minimal bagi siswa-siswanya.
“Semoga awal saya juara disini, di Blora ini. Menjadi inspirasi untuk guru-guru sekolah saya, dan juga yang lain. Kalau Blora banyak yang juara saya pun ikut bahagia, intinya ikut berkibar lah,” pesannya.
Disinggung terkait perhatian Pemerintah daerah, dirinya berterima kasih atas sedikit kado yang diberikan.
“Peran pemda, saat pertama berangkat belum ada, tapi Alhamdulillah setelah pulang dengan adanya kritik langsung diperbaiki,” pungkasnya. (*)