Muktamar Ke 34 NU

PCNU Kudus Berharap Ketua Umum Tanfidziyah PBNU Bisa Ditentukan Melalui AHWA

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: moh anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PCNU Kudus, KH Asyrofi Masyitho

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus, KH Asyrofi Masyitho, berharap agar Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dipilih menggunakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa).

Hal itu untuk menghindari friksi di dalam tubuh organisasi berlambang bola dunia.

"Memang ada usulan begitu, (Ketua Umum PBNU) dipilih melalui sistem Ahwa," kata KH Asyrofi Masyitho, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Ustaz Yahya Waloni Minta Maaf Niatnya Ejek Agama Lain Cuma Bercanda

Baca juga: Mirip Istana Negara yang Megah, Wabup Tegal Ardie Resmikan Kantor Pemdes Pesayangan  

Asyrofi menjelaskan, dalam sistem Ahwa tersebut nantinya masing-masing perwakilan cabang atau wilayah dari pengurus NU memilih sembilan ulama sepuh.

Sembilan ulama sepuh tersebut kemudian didapuk sebagai anggota Ahwa yang bertugas menentukan Rais Aam sekaligus menentukan Ketua Umum Tanfidziyah.

"Harapannya tanfidziyah juga dipilih oleh Ahwa supaya tidak ada friksi ke depannya. Karena di Ahwa ulama sepuh, sami'na wa atha'na," kata dia.

Praktik sistem Ahwa ini sudah berlangsung dalam menentukan Rais Aam pada Muktamar ke-33 di Jombang pada 2015.

Hanya saja untuk ketua umum dipilih melalui mekanisme pemungutan suara.

Untuk calon Ketua Umum Tanfidziyah PBNU saat ini yang santer yakni KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf.

Asyrofi mengaku, dari dua nama tersebut pihaknya masih menimbang plus dan minusnya. Dari kedua nama tersebut, lanjutnya, masing-masing juga telah menjalin komunikasi.

"Dari keduanya ada yang mendekat. Cuma plus minusnya juga ada," katanya.

Saat ini Asyrofi sudah berada di Lampung untuk mengikuti gelaran Muktamar ke-34 yang diselenggarakan di sana.

Dari Kudus, ada tiga peserta resmi.

Baca juga: Mirip Istana Negara yang Megah, Wabup Tegal Ardie Resmikan Kantor Pemdes Pesayangan  

Baca juga: Kaleidoskop Techno 2021, 10 Video Musik Paling Populer di YouTube Indonesia Tahun Ini

Baca juga: Perajin Kayu Jepara Kualahan Bikin Patung Yesus, Banjir Pesanan Jelang Natal

Selain Asyrofi, dua peserta resmi lainnya, yakni KH Amin Yasin dan Dr Kisbiyanto.

Namun tidak menutup kemungkinan jika warga nahdiyin dari Kudus yang bertolak ke Lampung jumlahnya mencapai puluhan.

"Ada yang berangkat pakai mobil pribadi. Anggota badan otonom NU juga ada yang berangkat ke Muktamar," kata dia. (*)

 

Berita Terkini