Jahe juga memiliki efek menguntungkan bagi sistem pencernaan.
Misalnya, sebuah ulasan tahun 2019 menunjukkan bahwa jahe dapat membantu:
- menurunkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah
- mengurangi kembung dan kram
- mencegah perut kembung dan gangguan pencernaan
3. Membantu meredakan sakit tenggorokan dan pilek
Sebuah ulasan tahun 2019 melihat bahwa mengonsumsi jahe dapat membantu:
- mencegah masuk angin
- meredakan sakit tenggorokan
- mengurangi sembelit
Menurut penelitian laboratorium yang diterbitkan pada tahun 2011, jahe lebih efektif melawan bakteri yang menyebabkan faringitis streptokokus, atau radang tenggorokan, daripada beberapa antibiotik.
Kemudian, studi laboratorium tahun 2013 lebih lanjut mendukung sifat antivirus jahe.
Mereka menemukan bahwa jahe segar, tetapi tidak dikeringkan, efektif melawan virus pernapasan manusia.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jahe mungkin lebih efektif melawan mikroorganisme bila dikombinasikan dengan madu.
Orang dapat menambahkan jahe segar dan madu ke dalam air panas untuk membuat teh jahe yang menenangkan.
4. Menurunkan peradangan di hati
Resistensi insulin merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).
Jahe dapat mempengaruhi glukosa darah, kolesterol, dan peradangan.
Satu studi tahun 2016 terhadap 44 orang dengan NAFLD menemukan bahwa mengonsumsi 2 gram suplemen jahe selama 12 minggu menunjukkan beberapa efek menguntungkan, termasuk menurunkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin.
Namun, penulis mencatat bahwa studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak jangka panjang.
Dalam sebuah studi tahun 2020, peneliti memberikan 1.500 miligram jahe dalam kapsul kepada 46 orang dengan NAFLD.