"Rata-rata OTG dan gejala ringan. Yang dirawat di rumah sakit saja hanya 12 orang. Itu pun di ruang isolasi biasa, bukan ICU," jelasnya.
Prima menjelaskan, dari 53 kasus tersebut, satu kasus dicurigai sebagai probable varian Omicron.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari Dinkes Jawa Tengah.
Ia mengatakan, indikasi kecurigaan tersebut satu di antaranya karena hasil CT Value pasien tersebut rendah.
Hal itu berdasarkan laporan dari dokter yang memeriksa pasien.
"Sampel yang dikirim ke Semarang ada satu. Ini lama sekali hasilnya belum keluar," ujarnya.
Prima mengimbau, masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Ia menilai, banyak masyarakat yang mulai lupa dan mengabaikan agar tidak berkerumun.
Padahal kerumunan sangat berpotensi untuk mempercepat penularan Covid-19.
"Protokol kesehatan harus diimplementasikan secara ketat. Pakai masker, kalau perlu dobel. Lalu cuci tangan dan sedia hand sanitezer. Lalu jaga jarak dan hindari kerumunan," ungkapnya. (fba)
Baca juga: Pemkab Segera Bentuk Tim Jemput CSR Untuk Cover BPJS Penderes
Baca juga: Buah Bibir Mahalini Pasang Foto Rizky Febian di Ponselnya
Baca juga: WAWANCARA : Kisah Perjuangan Edy Winarno Alumni STM Jadi Rektor Unisbank
Baca juga: 3 Aplikasi Penghasil Uang dengan Menjawab Soal Matematika
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :