Mahasiswa lalu secara berlahan mundur dengan formasi merapatkan barisan sehingga menutup seluruh jalan pantura.
Mereka berjalan dari Pertigaan Jerakah menuju ke depan Gedung 1 Kampus UIN Walisongo Semarang.
Tak pelak, jalur Pantura macet total.
Dalam kondisi itu, para pengguna jalan ikut marah dengan membunyikan klaksonnya berulang kali.
Puluhan pemotor berusaha merangsek menembus barisan mahasiswa.
Di saat itulah mahasiswa sempat bersitegang dengan beberapa pemotor.
Namun rapatnya barisan mahasiswa menutup jalur Pantura tak berlangsung lama hanya sekira 10 menit.
Mereka membubarkan diri sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Kapolsek Ngaliyan, Kompol Umbar Wijaya mengatakan, menerjunkan 51 personil untuk mengamankan aksi mahasiswa tersebut.
"Dengan personil yang ada kami berusaha membuat situasi kondusif," katanya kepada Tribunjateng.com, Kamis (10/2/2022).
Pihaknya berusaha untuk tidak berbenturan dengan para mahasiswa meskipun mereka memaksakan diri untuk turun ke jalan Pantura.
"Tetapi kami upayakan agar arus lalu lintas tetap berjalan dengan buka tutup arus," terangnya.
Pihaknya sempat kewalahan menghadapi mahasiswa sehingga meminta bantuan ke Dalmas yang kemudian dari Dalmas meneruskan ke Brimob.
"Alhamdulillah berjalan kondusif dengan diakhiri para mahasiswa masuk ke dalam kampus," ucapnya.
Sementara itu,Ketua PMII Komisariat UIN Walisongo Semarang, Khoirul Fajri Asyihab mengatakan, aksi dimulai dengan berkumpul di depan Kampus 2 UIN Walisongo mengenakan dress code berwarna hitam, maupun almamater PMII, pukul 12.20.