"Tenan jih Pak. Suwun @ganjarpranowo" tulisnya.
Penjelasan Kapolda Jateng
Di sisi lain, Kapolda Jateng Irjen Pol Achmad Luthfi juga ikut mengklarifikasi terkait memanasnya situasi di Desa Wadas saat ini.
Menurut Achmad, keberadaan aparat kepolisian hanya mendampingi kegiatan yang dilakukan BPN untuk mengukur lahan.
Namun, lantaran adanya dua kubu di masyarakat yang pro dan kontra terkait pengukuran lahan, konflik pun tidak terbendung.
"Berjalannya waktu dari kegiatan, timbul (konflik) disana, kemudian kita melindungi hak masyarakat kita yang diukur."
"Di sana terjadi kontak, kemudian kita amankan sebanyak 64 orang yang sekarang ada di Polres Purworejo," ungkap Achmad.
Setelah proses pemeriksaan selesai, Kapolda berjanji akan mengembalikan mereka kepada masyarakat.
"Hari ini akan kita kembalikan agar tidak terjadi confuse antara masyarakat yang menerima maupun yang tidak menerima."
"Hari ini akan kita bebaskan agar pelaksanaan pengukuran berjalan baik," ungkap Achmad.
Awal Mula Masalahnya
Nama Desa Wadas tiba-tiba menjadi perhatian publik.
Semua bermula dari aksi penyerbuan aparat ke daerah tersebut.
Personel yang diturunkan disebut berjumlah ratusan orang.
Perlu diketahui, Desa Wadas terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.