Berita Blora

Akustik Di Atas Puncak Serut Blora, Aliph : Melebihi Ekspektasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Penyelenggaraan Acara Harmony Puncak Serut sudah terlaksana di Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora pada Sabtu (19/2/2022) 

Acara akustikan di atas puncak serut, musikalisasi puisi, camp, bakar-bakar dan diskusi menyemarakkan acara yang digalang oleh komunitas seni di Blora ini. 

Koordinator Tim Harmony Puncak Serut, Aliph Bengkong mengatakan ini sebagai promosi wisata Blora dan untuk keseruan di puncak serut Desa Singonegoro.
 
"Di Dieng ada jazz di atas awan, di Malang ada jazz diatas gunung, di Blora mencoba akustik di atas bukit, ini langkah kecil kita memperkenalkan wisata Blora," ucapnya kepada tribunmuria.com.

Dikatakannya, acara mulai pukul 19.30 sampai 22.00 WIB. 

"Karena dari kapolsek kita diijinkan jam segitu," ujarnya. 

Aliph menerangkan, lantaran musim penghujan dan dalam  kondisi pandemi, pihaknya fokus di acara malamnya.

"Kegiatannya ini dari ada teman karang taruna, Bumdes, musikalisasi puisi dari umah talang bocor, diskusi dan bakar-bakar," terangnya. 

Dirinya pun menceritakan antusias warga dengan acara ini. 

"Melebihi ekspektasi, bukan untuk datang kesini tapi untuk persiapan pra acaranya, jadi akses menuju lokasi ini kan outdoor, listrik, toilet terbantu semua," ungkapnya. 

Dirinya mengatakan, pihaknya membatasi cuma 70 tiket namun yang pengunjung yang datang melebihi target yang direncanakan. 

"Karena tidak ada yang jaga tiket, tidak ada penjualan tiket di lokasi. Ya Alhamdulillah kita tetap prokes ketat," ujarnya. 

"Harapannya untuk lokal desa, teman-teman dari Karang Taruna, Bumdes bisa membuat kegiatan seperti ini. Untuk Blora, ini salah satu tempat camp favorit di Blora," pesannya. 

Sementara itu, Kepala Desa Singonegoro, Sarji mengungkapkan kegiatan ini dari komunitas Blora, pihak desa yang menfasilitasi tempatnya. 

"Bumdes yang kerjasama ini. Acara memang aman karena terbatas," ungkapnya. 

Dikatakannya, untuk membuat wisata membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Menurutnya, wisata ini termasuk baru, belum lahir, belum diresmikan, baru tahap promosi-promosi. 

"Baru dua tahun kerjasama dengan perhutani. Ini dengan masyarakat sepakat kerjabakti dari kemarin," jelasnya. 

Untuk sementara, pihaknya masih menggunakan upaya sebisanya. Namun, ada pihak lain sudah membangun di sini terkait warungnya. 

"Pemkab hari ini hanya mendukung, tapi pokdarwisnya belum terbentuk dan dana kabupaten juga belum," ungkapnya. 

Rencanannya, wisata yang dipegang Bumdes ini akan mengadakan lagi untuk keberlanjutanya. 

"Tadi dari masyarakat diadain lagi mas, satu bulan satu kali, untuk memperkenalkan wisata ini," ucapnya. 

"Untuk fasilitas, mushola sudah ada, toilet sudah ada, komplit," imbuhnya. 

Dirinya juga menuturkan wisata serut ini merupakan potenai satu-satunya yang dimiliki di Desa Singonegoro ini. 

"Untuk pemkab, saya mohon untuk akses Desa Singonegoro kalau bisa sama Desa Bangoan karena berkaitan bukit serut dengan bukit kunci bisa menyambung untuk bisa dibangun," pungkasnya. (kim)

Baca juga: Wajah Bayi Anak Aurel dan Atta Bikin Keluarga Gen Halilintar Histeris Bahagia

Baca juga: Setelah Terkatung-Katung 28 Tahun, Puskesmas Baturraden II Akhirnya Selesai Berdiri Kokoh

Baca juga: Penyelesaian Kasus Secara Diversi Jadi Hal Penting, Eti: Kalau Tidak Psikologis Anak Jadi Taruhannya

Baca juga: Adzan dan Hujan Dua Waktu yang Mustajab untuk Berdoa Agar Dikabulkan

 

TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :

Berita Terkini