Dia menempati rumah di komplek perumahan sejak Desember 2021.
Sebenarnya dia sebelumnya telah mendapatkan informasi dari temannya bahwa lokasi di sekitar rumahnya pernah terjadi banjir.
"Tapi itu sudah lama."
"Mungkin karena curah hujan tinggi," terangnya.
Dia berharap tanggul sungai segera diperbaiki dan diperkuat supaya tidak terjadi banjir lagi.
Selain itu harapannya ada alat deteksi dini untuk berjaga-jaga apabila ada potensi banjir.
Ketua paguyuban komplek perumahan, Fuadi Halim mengatakan, tanggul yang jebol berukuran sekira tinggi 80 sentimeter dengan lebar 10 meter.
Apabila tanggul tersebut tidak jebol kemungkinan air sungai tidak menggenangi rumah warga.
Melihat debit air sungai tinggi, dia langsung memberitahukan kepada warga melalui grup aplikasi pesan singkat supaya siaga.
"Tadi sama warga mantau di pos ronda."
"Kebetulan lewat sini, langsung ambruk (tanggul)," terangnya.
Dia mengungkapkan, total ada 115 KK yang tinggal di komplek perumahan.
Para ibu dan anak telah dievakuasi sementara ke rumah yang lokasinya lebih tinggi saat air menggenangi rumah warga.
Luapan air sungai menggenangi kawasan komplek perumahan selama sekitar 1 jam.
"Paling parah blok barat."