Universitas Muhammadiyah Purwokerto

UMP Siap Entaskan Stunting di Banyumas

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat Koordinasi Daerah Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022

"Meskipun dari target Sustainable Development Goals (SDGs) 20 persen pada tahun 2030, Jateng sudah melampaui target, namun Presiden menghendaki angka stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Stunting ini masih menjadi pekerjaan rumah bersama yang cukup berat," ujarnya. 

Berbagai program penurunan stunting Jateng telah diluncurkan, salah satunya adalah dengan Program 5NG (JateNG gayeNG nginceNG woNG meteNG).

Ketua Pusat Studi Kebijakan dan Inovasi Kesehatan UMP sekaligus Rektor UMP Dr. Jebul Suroso menjelaskan, kehadiran lembaga Pusat Kebijakan dan Inovasi Kesehatan UMP ini sebagai bentuk tanggapan kritis terhadap keprihatinannya karena berdasarkan fakta laporan Profil Kesehatan Jawa Tengah.

"Laporan ini menunjukkan pertambahan angka stunting yang kejadiannya bertambah.

Pertambahannya diduga sebagai dampak pandemi Covid-19 yang telah menurunkan kegiatan ekonomi sehingga berpengaruh pada penurunan kesejahteraan masyarakat," ujarnya. 

Lebih lanjut Dr Jebul menyampaikan, untuk lebih mengoptimalkan kontribusi UMP dalam mendampingi Pemda Banyumas dan agar program-programnya lebih fokus, UMP sengaja membentuk Pusat Kebijakan dan Inovasi Kesehatan UMP.

Pusat kebijakan ini merupakan kumpulan para pakar kesehatan dan manajemen dari internal UMP, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), FKUI-RSCM, RS dr. Kariadi Semarang, Dinas Kesehatan dan DPPKBP3A Kabupaten Banyumas, RS Margono Soekarjo, dan RS Banyumas.

Keseriusan dan komitmen UMP melalui Pusat Studi Kebijakan dan Inovasi Kesehatan untuk turut andil dalam menurunkan angka stunting ini dibuktikan dengan banyaknya kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat bekerja sama dengan berbagai OPD di Banyumas, dan bahkan di tingkat provinsi.

Seperti yang dilakukan pekan lalu, 9 Maret 2022, Rektor UMP menandatangani MoU Penanganan Stunting dengan Perwakilan BKKKBN Provinsi Jawa Tengah.

Dr Jebul menjelaskan sebanyak 20 kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat sudah dilakukan civitas akademika UMP selama tiga tahun terakhir, yaitu 2019-2021.

Kegiatan berlangsung di Banyumas dengan objeknya diantaranya sosialisasi pada calon pengantin tentang stunting, sosialisasi gizi pada ibu hamil, optimalisasi Posyandu, dan tindakan balita kurang gizi.

"Kegiatan-kegiatan tersebut belum termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk tugas akhir, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Salah satu agenda dalam KKN adalah mahasiswa turut aktif di kegiatan masyarakat, seperti relawan di Posyandu dan sosialisasi kesehatan masyarakat bersama pemerintah setempat," ujarnya. 

Jebul mengingatkan bahwa fokus persoalan stunting di Banyumas, meskipun angkanya lebih rendah dibandingkan dengan angka di provinsi, namun bisa jadi angka yang sesungguhnya lebih besar.

Halaman
123

Berita Terkini