Hal ini bisa disebabkan geografis Banyumas yang lebih banyak pegunungan, masih banyak pasangan yang tinggal di pedesaan belum memahami stunting sehingga tidak melaporkan atau tidak mengunjungi Posyandu.
“Masih ditemukan keluarga yang tidak membawa bayinya ke Posyandu. Padahal kalau datang kan akan segera ditangani para relawan di Posyandu dengan cepat,” kata Dr Jebul.
Bila tidak ditangani dengan cepat, stunting akan menurunkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banyumas.
"Sebab berapa pun angka kejadiannya, manusia Banyumas harus terbebas dari stunting agar dapat mengisi pembangunan di masa depan," ujarnya. (*)