KH Abdullah Syifa juga menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama semenjak pandemi Covid-19 yang berarti sudah tahun sebelumnya tidak dilaksanakan.
Meskipun tradisi tersebut mulai digelar kembali, pelaksanaannya dibatasi dan tidak semeriah zaman dahulu.
“Biasanya kirab budaya itu rutenya lebih panjang, dan berbagai macam peserta.
Ini juga yang menyelenggarakan adalah Masjid Agung Demak, sehingga Dinas Pariwisata sendiri belum terlibat dalam pelaksanaannya,” terangnya.
Ia berharap ke depannya tradisi Megengan dapat kembali meriah dengan berbagai macam peserta.
Sementara itu, Eisti’anah selaku orang nomor wahid di Kota Wali mengatakan bahwa dirinya merasa lega lantaran masyarakat dapat kembali meluapkan kegembiraannya dalam menyambut Ramadan.
“Saya ingat masa kecil saya dulu saat nonton Megengan, begitu ramainya.
Sekarang meskipun dalam kondisi yang terbatas, kita bersyukur masih dapat menguri-uri kebudayaan ini,” ungkap Eisti, sapaannya. (*)
Baca juga: Kisah Man Ceker alias Legiman, Pengemis Raup hingga 1 Juta yang Diantar Pulang Paksa Satpol PP Pati
Baca juga: Chord Stinky Mungkinkah : Sebut Namaku Jika Kau Rindukan Aku
Baca juga: Kecelakaan Maut di Mojokerto: Pelajar SMA Tewas Tabrak Truk saat Konvoi Lulusan
Baca juga: Eduardo Almeida Tetap Nahkodai Arema FC, Durasi Kontrak Tambah 2 Tahun, Sempat Diragukan Aremania