Apabila diberikan panas atau dikompres panas atau mandi air hangat nanti akan pembuluh darah akan terbuka lagi dan varises bisa muncul lagi.
Untuk itu bagi pasien EVLA hindari mandi air hangat maupun sauna selama 3 hari setelah tindakan.
"Jangan mengangkat berat-berat dulu, misalnya para ibu yang biasa menggendong bayi atau putranya jangan menggendong-menggendong dulu. Selain itu harus menggunakan rajin graduated compression stocking dan berjalan kaki," urai dr Novi.
Tak hanya pantangan, ada pula anjuran bagi pasien EVLA yakni berjalan kaki, banyak aktivitas gerak, dan akan dilakukan kontrol dan evaluasi 2 pekan pasca EVLA.
Pasien yang akan menjalani prosedur EVLA wajib sarapan atau makan berat sebelum menjalani prosedur, menjalani prosedur anastesi lokal, dan harus banyak berjalan kaki.
Untuk tindakan EVLA tidak boleh dilakukan pada ibu hamil atau perempuan dalam kondisi hamil.
Selain itu pasien yang dalam kondisi sedang infeksi berat seperti infeksi Covid, infeksi paru, maupun infeksi pada kulit.
Pasien diwajibkan sembuhkan atau menunggu infeksi sembuh, baru menjalani prosedur EVLA.
"Metode EVLA di RS Permata Medika sudah menggunakan metode laser yang paling baru dan tidak berpotensi kontraindikasi," tambahnya.
Untuk menjalani terapi EVLA harus dilakukan pemeriksaan dahulu dan EVLA pun terkover oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan maupun asuransi swasta.
Prosedur klaim BPJS Kesehatan maupun asuransi swasta ialah melakukan pemeriksaan ke dokter umum, kemudian dokter umum akan memberikan rujukan ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk USG vaskuler.
Setelah dilakukan USG vaskuler akan dilihat kelainannya dan apabila ditemukan varises, akan dijadwalkan untuk EVLA.
Dengan melakukan EVLA, akan dapat meminimalis risiko penyakit jantung maupun permasalahan kesehatan terkait pembuluh darah lain akibat varises.
Selain itu, pasien pun bisa meningkatkan kualitas hidup dengan kesehatan yang dimiliki.
"Saya harap masyarakat Indonesia bisa memelihara kesehatan diri untuk terhindar dari penyakit jantung maupun penyakit pembuluh darah," pungkas dr Novi. (*)