Ade Armando Dikeroyok

Wajah Emak-emak Diduga Provokator Pengeroyokan Ade Armando, Teriakannya Menjadi Awal Petaka

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video pelaku yang awalnya memukul Ade Armando. Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul INILAH Sosok Provokator Pengeroyokan Ade Armando, Seorang Wanita Berkaca Mata dan Pria Bertopi, https://medan.tribunnews.com/2022/04/11/inilah-sosok-provokator-pengeroyokan-ade-armando-seorang-wanita-berkaca-mata-dan-pria-bertopi?page=all.

Tiba-tiba, terlihat seorang berjaket hitam dan menggunakan topi hitam memukul Ade Armando.

Pria itu terlihat memukul Ade Armando dari belakang.

Ade Armando kemudian terlihat dipegangi seorang pria lainnya.

Setelah itu, pria lain terlihat memukul Ade Armando dari arah depan.

Dari sini sejumlah pukulan dan tendangan pun mengarah ke Ade Armando hingga tersungkur.

Sejumlah orang terlihat berupaya melerai pengeroyokan itu.

Setelah babak belur beredar, sejumlah aparat pun terlihat mengevakuasi Ade Armando.

Sosok Ade Armando

Nama Ade Armando tentunya tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia terlebih bagi yang aktif berselancar di media sosial.

Ade Armando adalah dosen yang telah bergelar doktor lahir pada 24 September 1961. Pada 2022 ini Ade Armando menginjak usia 61 tahun.

Tercatat ia adalah pegiat media sosial dan akademis Indonesia. Ade Armando mengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
Ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004–2007). Pada 1991, Ade Armando menikahi Nina Mutmainnah, adik tingkatnya di kampus.

Mereka sama-sama aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) dan Senat Mahasiswa.

Nina adalah seorang akademisi, yang kini menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI. Mereka memperoleh dua orang anak bernama Yasmin Rifdaniar dan Feisal Irfansyah.

Ade Armando saat berada di depan Gedung DPR RI sebelum dikeroyok massa. (HO / Tribun Medan)
Ade Armando berdarah Minangkabau dari orangtua. Ia adalah anak dari Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Melansir dari wikipedia, Ade Armando adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayahnya adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya rezim Soekarno.

Jus Gani pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina.

Setelah dipecat dari militer, ia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang.

Saat menuntut ilmu di Malaysia, Ade Armando sempat dipermalukan oleh seorang guru di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris.

Hal itu memacunya untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar.

Pada 1968, keluarganya kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung.

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980).

Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat.

Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi. Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI.

Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya. Ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.

Ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988. Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991.

Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Biodata:

Nama : Ade Armando

Lahir : 24 September 1961

Agama : Islam

Kebangsaan :  Indonesia

Almamater :

- Florida State University, Amerika Serikat

- Universitas Indonesia

Pekerjaan : 

- Dosen

- Pegiat media sosial

Istri : Nina Mutmainnah Armando

Anak : 

- Yasmin Rifdaniar

- Feisal Irfansyah

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul INILAH Sosok Provokator Pengeroyokan Ade Armando, Seorang Wanita Berkaca Mata dan Pria Bertopi, 

Berita Terkini