Baca tanpa iklan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video promotor kesulitan membuat Kejurnas di Jateng karena minim sirkuit permanen.
Jawa Tengah menjadi tuan rumah kejuaraan nasional (Kejurnas) Motoprix putaran kedua setelah adanya sirkuit permanen Mijen Kota Semarang, Minggu (15/5/2022).
Keterbatasan lintasan perman
en membuat promotor kesulitan menggelar kejurnas Motoprix di Jateng.
Promotor Motoprix Santo Dwi Atmono menuturkan kejurnas Motoprix yang saat ini diadakan merupakan regional Jawa Bali.
Seri pertama diselengarakan di Jawa Timur dan seri kedua di Jawa Tengah.
"Jawa Tengah kali ini hanya ada satu sirkuit (lintasan) yang layak untuk diselenggarakan Kejurnas yaitu Mijen. Karena Jateng hanya ada satu sirkuit permanen. Sebab pada kejurnas harus diselengarakan di permanen," jelasnya.
Menurutnya pada kejurnas motoprix terdapat 4 kelas yang diperlombakan yaitu bebek 4 tak tune up (TU) 150 cc expert, bebek 4 tak TU 150 cc novice, bebek 4 tak standar (std) 150 cc rookie, dan bebek 4 tak std 150 cc beginner.
"Selain itu juga ada 10 kelas supporting rata-rata kelas RX King," tuturnya.
Ia mengatakan, pada kejurnas tersebut diikuti 116 peserta dan 250 stater. Kejuaran tersebut merupakan ajang penjaringan untuk diikutkan kejuaraan Presiden pada final di Sentul.
"Untuk atlet Semarang yang ikut berada di kelas motor sport. Kemudian untuk Jateng yang ikut merupakan atlet PON Papua. Kami juga melakukan persiapan untuk PON dan final di piala Presiden," tutur dia.
Sekertaris Umum IMI Provinsi Jateng, Lilik Kusnandar menuturkan kerjunas tersebut merupakan kali pertama yang diselenggarakan di sirkuit permanen.
"Karena di Jateng kita baru punya sirkuit permanen di Mijen," ujar dia.
Menurutnya, adanya kejurnas untuk memotivasi daerah lain memiliki sirkuit permanen agar dapat digunakan kejuaraan nasional dan internasional.
"Dengan banyaknya event dapat menambah jam terbang atlet dan meningkatkan prestasi tidak hanya nasional tetapi internasional," jelasnya.