TRIBUNJATENG.COM, PATI - Inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Ahmad Husein, mengonfirmasi pertemuannya dengan Bupati Pati Sudewo. Dia bertemu langsung dan berdialog dengan Sudewo di rumah seorang pengusaha di Juwana, Pati, pada Selasa (19/8) lalu.
Foto Husein bersama Sudewo viral di media sosial. Dalam foto tersebut, Husein dan Sudewo duduk bersama di atas sebuah sofa berwarna cokelat. Mereka mengacungkan jempol sambil tersenyum menghadap kamera.
Menurut Husein, pertemuan itu dilakukan di rumah seorang pengusaha di wilayah Kecamatan Juwana. Namun dia enggan merinci tempat pertemuannya.
Baca juga: Rabu Malam Warga Pati Nyalakan Lilin di Alun-alun, Aksi 7 Hari Menghilangnya Bupati Sudewo?
Husein menyatakan, datang ke pertemuan itu bersama sejumlah rekannya. Namun, dua orang pentolan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu lainnya, yakni Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok, tidak mengikuti pertemuan itu.
Saat ini pun mereka sudah berpisah, berbeda arah. Teguh dan Supriyono tetap pada pendirian mereka melanjutkan upaya melengserkan Sudewo. Sementara, Husein memutuskan undur diri dari pergerakan mereka. Husein memilih berdamai dengan Sudewo dan tidak lagi menuntutnya untuk lengser.
Dalam pertemuan di Juwana pun, menurut Husein, pihaknya sudah berdialog dengan Sudewo. Menurut dia, Sudewo berkomitmen mendengarkan aspirasi rakyat dan menerapkan transparansi anggaran.
Husein pun membatalkan rencananya untuk kembali berunjuk rasa, pada 25 Agustus. Padahal, pada Senin (18/8), sehari sebelum pertemuan dengan Sudewo, Husein mengatakan bakal kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran, pada 25 Agustus. Dia bahkan sesumbar bakal mendatangkan 50 ribu orang untuk mendesak DPRD Pati segera menuntaskan pembahasan Pansus Hak Angket untuk memakzulkan Sudewo.
Pada aksi demo tersebut, Husein berencana menggunakan nama Aliansi Masyarakat Pati Timur Bersatu. Sebab, sebelumnya AMPB yang diwakili Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto sudah menandatangani perjanjian dengan Polresta Pati untuk tidak menggelar demo selama proses Pansus Hak Angket bergulir di DPRD.
Husein mengaku, membatalkan rencana aksi lanjutannya karena merasa hanya dimanfaatkan oleh segelintir orang yang sudah ditunggangi kepentingan politik.
“Intinya mohon maaf pada masyarakat. Masyarakat Pati Timur Bersatu menyatakan tanggal 25 batal demo,” kata dia.
Husein menyadari, pernyataannya ini akan mendatangkan tudingan-tudingan negatif dari publik terhadap dirinya. Namun, dia mengaku tak ambil pusing seandainya pun dituduh menerima suap.
“Biarin saja, besok kan kelihatan (apakah saya disuap atau tidak). Wong omahku ya elek wae kok (Orang rumahku ya jelek saja kok),” tandas dia.
Demo ke KPK
Sementara itu, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berencana menggelar aksi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, pada 2-3 September mendatang.
“Adapun keberangkatan mereka ke Jakarta adalah untuk mendesak KPK segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus suap terkait proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA),” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto, pada Selasa (19/8) malam.