"Tapi, jika tepat sasaran akan mempunyai manfaat yang besar," ujarnya.
Ketua Paguyuban Kepala Desa Bahurekso Kendal, Abdul Malik menegaskan, pihaknya bakal mengawal program-program yang digagas Pemkab Kendal.
Antar Kades akan bersinergi dan menghilangkan ego sektoral untuk membangun Kabupaten Kendal lebih maju lagi.
"Program BKK ini dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, sehingga semua berpartisipasi dan mendapatkan pemasukan."
"Secara tidak langsung mengurangi angka kemiskinan juga untuk pemerataan pembangunan," kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/5/2022).
Di Dusun Tamansari, Desa Payung, Kecamatan Weleri, dana BKK digunakan untuk membangun rumah produksi UMKM dengan anggaran Rp 100 juta.
Kepala Desa Payung, Son Hanarno mengatakan, rumah produksi UMKM akan dilengkapi sarana dan prasarana pendukung melalui dana dari Bumdes setempat.
Nantinya, Bumdes akan mengelola rumah produksi itu sebagai wadah UMKM dalam berkarya dan memasarkan produk.
Dimulai dari produksi kerupuk petis, yang nantinya bisa dikembangkan dengan produk-produk kerajinan lainnya.
"Kami coba lengkapi sarprasnya tahun ini, dan nantinya akan kami buat pasar rakyat sebagai event untuk memasarkan produk-produk masyarakat," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/5/2022).
Dia berharap, terbangunnya rumah produksi ini bisa membangkitkan UMKM sekitar, dan menyerap tenaga kerja dari warga sekitar.
Dengan maksud bisa mendukung pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, dan percepatan pembangunan desa melalui dusun.
Sementara itu, dana BKK Rp 100 juta digunakan untuk membangun saluran irigasi sepanjang 115 meter di Desa Karangsuno, Kecamatan Cepiring pada 2021.
Saluran irigasi ini bakal dimanfaatkan untuk menyuplai kebutuhan air petani di wilayah tersebut.
Rencananya, pemerintah desa setempat bakal membangun saluran irigasi tahap dua pada 2022 ini melalui dana BKK yang diterima salah satu dusun di Desa Karangsuno.