Namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah letusan itu berasal dari pistol atau bukan.
"Itu informasi dari warga. Kalau kejadian pastinya saya tidak tahu karena sedang menjaga pompa air," kata dia.
Arifin mendapat kabar bahwa terdapat perkelahian namun setelah di cek sudah tidak adak.
Namun warga menginformasikan ada suara letusan senjata.
"Korban informasinya sudah di bawa ke rumah sakit," tuturnya.
Peluru Bersarang
Kepala Humas RSI Sultan Agung, M Chanif Miftahuddin menjelaskan korban masuk ke RSI Sultan Agung sekitar pukul 19.30 pada Rabu. Saat itu korban di Instalasi Gawat Darurat menunggu keluarga datang.
"Pagi harinya korban baru dilakukan tindakan rawat inap, dan dalam keadaan baik. Saat ini dilakukan tindakan operasi untuk pengambilan peluru di kaki sebelah kiri," tuturnya.
Menurutnya, kondisi korban melemah saat berada di rumah. Kondisi korban tidak memungkinkan untuk pergi ke rumah sakit.
Terkait peluru yang pihaknya belum mendapatkan informasi dari dokter. Sebab pasien baru menjalani operasi sekitar pukul 10.30.
"Perkiraan operasi kurang lebih satu jam," tutur dia.
Ia menuturkan posisi peluru tersebut hanya bersarang di kaki. Kondisi tidak memerlukan tranfusi karena tidak terlalu mengeluarkan banyak darah.
"Posisi peluru bersarang di kaki pasien," tandasnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy tidak menapik adanya tragedi tersebut. Kejadian itu terjadi paDa Rabu (18/5) pukul 19.30.
"Adapun kejadian berawal dari permasalahan keluarga antara Briptu RS dan salah seorang kerabatnya berinisial SY," tutur dia, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (19/5).