Yaitu Kecamatan Kedungtuban, Randublatung, dan Ngawen.
Sedangkan sapi yang suspek PMK terbaru ada di Kecamatan Jiken.
Menurutnya, penyebaran PMK di Blora ini diduga karena tertular sapi dari luar kota.
"Dari data di lapangan, (penularan) karena mobilisasi blantik yang membawa sapi masuk ke Blora," terangnya.
Terpisah, Sub Koordinator Kesehatan Hewan DP4 Kabupaten Blora, Asngadi menjelaskan terkait ciri-ciri sapi yang mengidap penyakit mulut dan kuku.
"Yakni sapi mengalami kepincangan, air liur berlebih atau berbusa, pembengkakan kelenjar submandibular, melepuh di sekitar mulut.
"Lalu pada lidah, gusi, nostril, kulit sekitar teracak, dan puting," ucapnya. (*)
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Alas Roban Batang, Kernet Truk Trailer Tewas Seusai Meloncat
Baca juga: Empat Kios Pasar Kelet Jepara Terbakar, Dugaan Karena Korsleting Listrik
Baca juga: Anggota PPDK Pati Diingatkan Jaga Sanitasi Kandang, Antisipasi Risiko Hewan Ternak Terkena PMK
Baca juga: 11 DPD PSI Jawa Tengah Keluar dari Pengurus dan Keanggotaan Partai