TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Sebanyak 7 ekor sapi milik warga yang tinggal di 3 kecamatan wilayah Kabupaten Karanganyar positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Dinas bekerja sama dengan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta dalam uji laboratorium sampel swab sapi yang terindikasi PMK.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesaroh menyampaikan, total populasi sapi di wilayah Kabupaten Karanganyar ada sebanyak 70 ribu ekor.
Dari jumlah tersebut ada 9 ekor sapi yang terpapar PMK. Akan tetapi dari 9 ekor itu setelah dipantau dan diberi penangan ada 2 ekor sapi yang sudah sembuh.
Adapun sapi yang terpapar PMK itu tersebar di Kecamatan Jumapolo, Tawangmangu dan Kebakkramat.
"PMK memang ada, mudah menular tapi bisa diatasi, bisa disembuhkan bahkan bisa dicegah. Utamanya dari lalu lintas ternak.
Kita sedang membuat surat edaran bupati bahwa peternak Karanganyar diimbau tidak mendatangkan ternak dari daerah wabah atau daerah luar.
Kita Stop dulu, antar yang lokal saja," katanya kepada Tribunjateng.com usai melakukan penyemprotan desinfektan di kandang ternak milik Kelompok Ternak Ngudi Makmur Mandungan Kelurahan Jungke Kecamatan Karanganyar, Selasa (31/5/2022).
Dia menuturkan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan penularan dan penyebaran PMK kepada ternak, mulai dari pemberian vitamin, penyemprotan desinfektan dan mengobati luka pada ternak khususnya pada mulut dan bagian kaki.
Terkait pengawasan lalu lintas sapi khususnya di pasar hewan, lanjutnya, dinas akan lebih memperketat sapi yang masuk ke pasar.
Di samping menerjunkan dokter hewan di setiap pasar hewan. Tercatat ada lima pasar hewan yang ada di Kabupaten Karanganyar, meliputi, wilayah Kecamatan Jatipuro, Jumapolo, Gondangrejo, Karangpandan dan Karanganyar.
"Kebijakan dari pimpinan (bupati), sampai saat ini belum perlu menutup pasar hewan. Tetapi pengawasan kesehatan hewan kita perketat. Dokter hewan diterjunkan di setiap pasar. Kalau bergejala, tidak boleh turun dari mobil," ucapnya.
Sementara itu Kalakhar BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi mengatakan, upaya pencegahan serta penyebaran PMK bukan hanya tugas dari Dispertan PP saja tapi BPBD Karanganyar juga terlibat. Pihaknya menyiapkan petugas yang melakukan penyemprotan desinfektan di kandang ternak milik warga.
Masyarakat yang menghendaki kandang ternaknya disemprot desinfektan dapat berkoordinasi dengan Dispertan PP terlebih dahulu.
"Kita siapkan Satgas untuk menyemprot kandang," terangnya. (Ais).
Baca juga: Kini Tak Cuma Kamera ETLE, Pelanggaran Lalu Lintas Bisa Dicapture Menggunakan ETLE Mobile
Baca juga: Apa Itu Pareidolia? Fenomena Psikologis, Begini Ciri-cirinya
Baca juga: Waspada! 93 Orang Telah Ditilang, Terekam Speedcam Ngebut di Jalan Solo-Boyolali Melebihi 60 Km/jam
Baca juga: Program Minyak Goreng Curah Berakhir Hari ini, Leni: Tidak Berpengaruh yang Penting Stok Ada Terus