Berita Karanganyar

Harga Cabai Rawit Merah di Karanganyar Tembus Rp 80 Per Kg, Pedagang: Tidak Berani Stok Banyak

Penulis: Agus Iswadi
Editor: Catur waskito Edy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang Pasar Jungke, Pariyem saat melayani pembeli, Sabtu (27/3/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Harga jual cabai rawit merah di Pasar Jungke Kecamatan/Kabupaten Karanganyar mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 80 ribu per Kg.

Pedagang Pariyem menyampaikan, harga cabai rawit merah sebelumnya itu Rp 70 ribu per Kg. Akan tetapi harga cabai rawit saat ini mengalami kenaikan sebesar Rp 10 ribu per Kg. Dia menuturkan, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut terjadi secara bertahap sejak akhir pekan lalu.

"Kemarin itu Rp 70 ribu (cabai rawit merah per Kg), sekarang Rp 80 ribu per Kg," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (3/6/2022).

Pihaknya saat ini memilih membatasi stok dengan adanya kenaikan harga cabai rawit merah. Dia khawatir apabila terlalu banyak stok justru harga jualnya mengalami penurunan seiring adanya kenaikan harga jual cabai rawit merah

Menurutnya kenaikan harga cabai rawit merah mengalami kenaikan karena panen yang menurun tapi permintaan pasar tetap tinggi.

"Stok (cabai rawit merah) paling 10-20 Kg. Sebelumnya berani nyetok lebih," ucapnya.

Sementara itu Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Budi Sutrisno mengatakan, aneka cabai yang semula saat lebaran harganya cendrung normal kini mengalami tren kenaikan.

"Terkhusus cabai rawit merah sudah mencapai Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per Kg. Hal ini disebabkan adanya anomali iklim di sentra-sentra produsen cabai sehingga mengganggu produksi atau proses pemetikan atau panenan cabai," ungkapnya.

Adapun pasokan cabai ke Kabupaten Karanganyar baik dari pasar induk Pasar Legi Solo maupun kiriman dari daerah sentra produsen cabai di Jawa Timur relatif lancar tapi harganya memang sudah mahal.

Budi menjelaskan, sedangkan produksi cabai dari lokal masih minim karena tanaman lama sudah tua dan minim buahnya. Di samping tanaman baru belum maksimal produksinya.(Ais).

Baca juga: Banyak Reklame Belum Lunas Pajak di Kota Tegal, Jumlahnya Capai Ratusan

Baca juga: Siswa SMP di Kabupaten Tegal Sudah Melaksanakan PTM 100 Persen, Fatah: Prokes Tetap Diterapkan

Baca juga: Tukang Bangunan Asal Lerep Ungaran Tewas Kesetrum Listrik di Semarang

Baca juga: Atlet UKM Panahan UHB Ikuti Pemusatan Latihan PERPANI Banyumas Dalam Rangka Persiapan Pra-Porprov

Berita Terkini