Namun An juga mampu mengantisipasi serangan tersebut dengan sama baiknya. Gregoria justru makin tertinggal 9-15.
Gregoria makin diujung tanduk saat harus tertinggal 10 angka dari An menjadi 9-19.
Meski begitu Gregoria belum menyerah, dia hampir membuat kejutan setelah mencetak delapan poin beruntun dan mengubah papan skor menjadi 17-19.
Namun tren itu harus terhenti saat pukulan memanjangnya terlalu melebar membuat An mencatatkan game point.
Gregoria sempat menambah satu angka lagi, sebelum An mengakhiri gim kesatu dengan memanfaatkan bola tanggung di depan net.
Pada gim kedua, Gregoria mendapatkan momentum usai unggul dengan skor 6-2.
Laga sempat dihentikan sementara untuk melakukan perawatan medis kepada An yang mengalami luka pada bagian lututnya.
Interval gim kedua akhirnya tetap milik Gregoria dengan skor 11-6 usai smes lurusnya yang tak bisa diantisipasi An.
Sempat memimpin lima angka, Gregoria perlahan mulai terkejar karena kesalahan yang dilakukan. An terus menempel ketat dengan skor 12-14.
Meski begitu, permainan An juga tidak sempurna dan masih melakukan unforced error.
Beruntung Gregoria bisa memanfaatkan kesempatan itu untuk mencapai angka 20 lebih dulu dengan keunggulan delapan poin.
Hingga smes menyilang dari Gregoria akhirnya memaksa laga harus berlanjut ke gim terakhir.
Berlanjut ke gim pamungkas, Gregoria baru bisa mencetak angka saat sudah tertinggal lima poin dari An.
Kendati begitu, Gregoria tetap menjaga persaingan berlangsung ketat saat skor 4-8.
Namun akhirnya Gregoria tak mampu lagi menambah poin sampai An menutup interval dengan skor 11-4.
Setelah istirahat sebentar, Gregoria makin sulit mengejar saat harus tertinggal 10 angka, 6-16.
Hingga akhirnya Gregoria kalah dengan skor telak 8-21 pada gim ketiga usai netting menyilangnya keluar.
(*)