Penembakan Istri Anggota TNI

Dugaan Cinta Segitiga di Balik Penembakan Istri TNI di Semarang, Panglima TNI Ungkap Sudah Ada Saksi

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan sedang olah TKP lanjutan pada Kamis (21/7/2022), atas kasus penembakan istri anggota TNI Arhanud di Jalan Cemara  III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Sedikit demi sedikit, misteri dibalik penembakan  istri Anggota TNI Rini Wulandari alias RW (34) mulai terungkap.

Peristiwa yang mengegerkan itu terjadi di Jalan Cemara 3 Padangsari Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) .

RW tertembak persis di depan rumahnya.

Dari kamera CCTV juga terlihat kalau para pelaku mengikutinya untuk mencari kesempatan menembak.

Baca juga: Tetangga Kaget Melihat Perubahan Fisik Bocah R yang Dirantai Ayah dan Ibu Tiri: Dulu Tak Begitu

Baca juga: Kondisi Terkini Roy Suryo, Ini Alasan Ia Tak Ditahan Setelah Jadi Tersangka Kasus Meme Stupa Candi

Kecurigaan terkini, peristiwa penembakan tersebut justru terkait erat dengan suami korban, Kopda Muslimin atau M.

Pasalnya, Kopda M saat ini diketahui lenyap tanpa kabar.

Pomdam IV/Diponegoro pun kini tengah memburu Kopda M.

Dilansir Tribunnews, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mencium ada cinta segitiga di balik kasus penembakan itu.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memarahi Kasrem Merauke Kolonel Arh Hamim Tohari. (istimewa)

Bahkan Jenderal Andika menduga ada keterlibatan prajurit Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Semarang berinisial Kopda M dalam peristiwa penembakan istrinya tersebut.

"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama," kata Panglima TNI di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (23/7/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.

"Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," ujarnya.

Menurut dia, petugas juga memeriksa jejak elektronik yang mengarah dengan adanya dugaan keterlibatan Kopda M.

Andika mengatakan pihaknya sudah mengantongi sejumlah saksi.

Diantaranya orang yang memiliki hubungan asmara dengan Kopda M.

"Kami sudah memiliki saksi-saksi, termasuk saksi yang memang memiliki hubungan khusus asmara dengan suami korban ini," ucap Andika.

Saat ini, kata dia, TNI juga tengah mencari suami korban yang buron.

"Sejak hari pertama kita sudah dan dugaan memang kuat karena suami dari korban ini dari sejak hari pertama. Dan bukti-bukti investigasi sudah mengarah kepada beberapa orang yang kami lebih cenderung juga mengaitkan ke suami korban," kata Andika.

Andika juga mengatakan TNI akan menjerat pelaku dengan pasal-pasal maksimal yang bisa diterapkan.

Ia pun meminta publik percaya pihaknya akan menuntaskan kasus tersebut.

"Jadi ini adalah masalah-masalah yang menurut saya sangat tidak manusiawi. Karena apakah kesenangan pribadi yang kemudian memberikan dorongan untuk melakukan apa saja, menghalalkan segala cara. Ini akan kita usut tuntas," kata Andika.

Polisi Militer Buru Keberadaan Kopda M

Kopda Muslimin suami dari Rini Wulandari korban penembakan di jalan Cemara III nomor 7 RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Semarang. Saat ini Kopda Muslimin sedang diburu Polisi Militer karena diduga terlibat penembakan istrinya. (Dokumentasi Kodam IV/Diponegoro)

Pomdam IV/Diponegoro pun kini tengah memburu Kopda Muslimin suami Rini Wulandari

Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto mengatakan berkas perkara Kopda Muslimin telah dilimpahkan ke Pomdam IV/Diponegoro untuk dilakukan pencarian.

Kopda Muslimin diburu karena telah meninggalkan satuan.

"Dugaan keterlibatan bisa saja. Sudah jelas penyampaian dari bapak Jenderal Andika Perkasa bukti-bukti mengarah kesana," ujarnya, saat dihubungi tribunjateng.com, Sabtu (23/7/2022).

Ditanya apakah Kopda Muslimin diduga mengorder eksekutor, pihaknya belum bisa menjawab.

Saat ini perkara tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

"Dia (Kopda Muslimin) masih menunggu istrinya sampai pasca operasi pengangkatan proyektil selesai," ujarnya.

Menurutnya Kopda Muslimin meninggalkan satuan diketahui saat apel pagi keesokan harinya pasca istrinya menjalani operasi pengangkatan proyektil.

Kronologi pelaku penembak istri TNI Arhanud berdasarkan rekaman CCTV. Penjabaran ciri-ciri pelaku dilakukan  di ruang Rupatama Mapolrestabes Semarang,Rabu (20/7/2022). (Tribun Jateng/ Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Kopda Muslimin diketahui meninggalkan satuan tanpa ada keterangan.

"Yang jelas besok paginya ada apel pagi bersangkutan tidak ada. Kalau tidak ada pun harusnya ada keterangan tetapi saat apel tidak ada keterangan. Makannya tidak hadir tanpa izin hingga saat ini," imbuhnya.

Dikatakannya, satuan telah berupaya mencari keberadaan Kopda Muslimin di tempat-tempat biasa didatanginya.

Munculnya kecurigaan suami korban diduga terlibat setelah dikumpulkan bukti-bukti.

"Kalau kenapa menghilang sesuai yang dikatakan Panglima TNI. Yang jelas dikatakan Panglima TNI arahnya mengerucut kesana suami korban diduga terlibat. Berdasarkan bukti dan saksi," ujar dia.

Tim gabungan sudah menemukan dua motor yang digunakan para pelaku penembakan seorang emak-emak istri TNI di Banyuwanik Semarang. Hanya saja polisi belum menemukan tempat persembunyian para pelaku, Kota Semarang, Jumat (22/7/2022). (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Ia menuturkan berdasarkan keterangan Panglima TNI, keterlibatan suami korban hubungan adalah asmara.

Pemburuan Kopda Muslimin dilakukan oleh Pomdam IV/Diponegoro.

"Saat ini kesatuan dan Polisi Militer terus mencari Kopda M.  Sekarang ini ranahnya Polisi Militer mencari Kopda M karena prajurit aktif," tuturnya. (*)

Berita Terkini