Tahap kedua yaitu pelaksanaan, dalam tahap pelaksanaan hal yang harus dilakukan adalah pembukaan.
Guru mengemukakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, jenis-jenis latihan yang akan dilaksanakan.
Setelah pembukaan, dilanjutkan langkah pelaksanaan. Langkah ini memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana, menciptakan suasana yang menyenangkan, meyakinkan semua siswa tertarik untuk ikut aktif, dan berikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih.
Langkah selanjutnya adalah mengakhiri proses. Langkah ini dilakukan setelah latihan selesai. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar melakukan latihan secara berkesinambungan atau terus-menerus sehingga latihan yang diberikan dapat semakin mahir, terampil dan terbiasa.
Tahapan ketiga pada metode drill adalah penutup. Guru melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill terlihat adanya peningkatan keaktifan siswa pada proses pembelajaran dan hasil belajar.
Siswa mulai memahami materi matematika. Dalam proses belajar mengajar anak terlihat lebih bersemangat dan aktif serta memiliki antusias tinggi dalam menyelesaikan soal-soal latihan materi keliling dan luas bangun datar yang diberikan oleh guru.
Hal ini pun tidak lepas dari peran guru sebagai mastering learning yang menentukan sukses tidaknya pembelajaran, sehingga pembelajaran ini akan lebih bermanfaat.
Jika dalam pembelajaran siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran maka guru bisa memberikan materi berupa latihan soal lanjutan atau pengayaan kepada siswa.
Dengan begitu diharapkan siswa bisa mempelajari kembali seusai jam pelajaran berakhir dan guru tetap membimbingnya.(*)