Saat itu, Kopda Muslimin merasa terpojok setelah eksekutor yang dia sewa untuk menghabisi istrinya sendiri, Rina Wulandari, tertangkap. Dia terus dicari personel TNI dan Polri.
Kopda Muslimin kemudian menghubungi Kabul dan mengeluarkan unek-uneknya.
Lewat telepon itu pula, Kopda Muslimin menitipkan anaknya.
Pesan tersebut bak menggambarkan bahwa Kopda Muslimin sudah memiliki niatan untuk mengakhiri hidupnya.
Dari obrolan di telepon itu, Kabul sempat meminta majikannya Kopda Muslimin untuk kembali ke rumah dan memperhatikan kondisi istri dan anaknya.
"Sudah telat Bul aku balik," begitu kata Kopda Muslimin seperti ditirukan Kabul.
Kabul masih mencoba meyakinkan Kopda Muslimin, bahwa tidak ada waktu terlambat mengakui kesalahan dan memperbaiki keretakan rumah tangganya.
"Belum Pak! Anak-anak butuh bapak lho, Pak," Kabul meyakinkan Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin menimpali sambil terisak, "Iya, bapak juga tahu Bul. Ada Keke, ada ibu, Bul. Aku juga mengerti bul, ada (anaknya) masih kecil Bul. Tolong dijaga ya Bul."
"Iya pak pulang pak, mereka butuh bapak," Kabul terus membujuk Kopda Muslimin.
Alih-alih mengikuti omongan Kabul, Kopda Muslimin malah memberikan wasiat untuk Kabul. "Kamu jadi om yang baik, ya Bul. Buat mereka Bul," kata Kopda Muslimin lagi.
Lagi-lagi, Kabul mencoba meyakinkan kembali Kopda Muslimin. "Iya, tapi bapak pulang. Enggak ada bapak, ya saya enggak kuat pak," respon Kabul.
Kopda Muslimin pun kembali menangis dan mengaku sudah tak sanggup. "Ada om Andre juga, kamu berdua bisa Bul. Aku udah nyerah Bul, aku nyerah Bul, aku gak kuat," katanya sambil menangis.
"Pulang pak," bujuk Kabul lagi.
"Bapak udah gak bisa balik Bul, kalau balik aku udah gak bisa," ujar Kopda Muslimin.