Karena kesal akan perilaku keluarga Anisa, Widya memutuskan membangun tembok itu.
Pendirian tembok, lanjut Widya, sudah diusulkan kepada pihak kelurahan sejak 12 Juli 2020.
Kemudian, tembok sudah berdiri 29 Juli 2022.
"Pas pembangunan tembok, (keluarga Anisa) enggak protes.
Pas sudah berdiri kok protes," kata Widya.
Protes dari pihak Anisa
Keluarga Anisa protes setelah tembok itu berdiri sejak Jumat lalu.
Sebagai bentuk protes, keluarga Anisa sempat membuat konten di YouTube yang menerangkan 'kekejaman' Widya.
Namun, kini video itu telah dihapus.
"Akumulasi (kekesalan) dari beberapa tahun lalu, termasuk nekat ya melakukan ini (mendirikan tembok), mungkin kejam kalau kata YouTube," kata Widya mengomentari unggahan video dari keluarga Anisa itu.
Kini, keluarga Anisa mulai menyadari bahwa tembok itu berdiri di atas tanah Widya.
Anisa sempat protes dan bersikukuh bahwa tembok itu berada di jalan umum.
"Tadi kami sudah lihat suratnya, ternyata benar, ini sudah jalanan dia, sudah ada surat sahnya," kata Anisa.
Tiga pilar turun tangan
Unsur tiga pilar pun turun tangan membantu mediasi kasus ini.