Ia dikenal karena pandangannya yang kontroversial terkait ras dan imigrasi.
Tahun 2016, warga muslim di Queensland menilai Hanson bersikap rasis karena mengakhiri imigrasi muslim di Australia.
Hanson dikenal sebagai politikus sayap kanan dengan pandangan populis radikal.
Pandangan serta sikapnya sering disebut-sebut mirip dengan Donald Trump.
Aliran populis radikal memandang imigran dan pengungsi sebagai ancaman terhadap keamanan, keselamat, dan budaya tertentu.
Menurutnya, orang-orang yang bukan asli Australia harus mengasimilasi atau menganut nlai dan budaya Australia.
Jika tidak, lebih baik pergi dari negara Kanguru tersebut.
Pauline Hanson diketahui mendirikan Parpol One Nation pada 11 April 1997 di Queensland.
Ia menjadi pemimpin parpol tersebut sejak 1997 hingga 2022.
Tahun 2014 hingga saat ini, ia kembali menjabat sebagai ketua parpol One Nation.
Sebelum mendirikan partai politik, Pauline Hanson pernah bergabung dengan Partai Liberal pada tahun 1995.
Namun karena pernyataannya tentang hubungan ras dan imigrasi sering menimbulkan kontroversi, membuatnya dipaksa keluar dari partai tersebut pada tahun 1996.
Pauline Hanson kemudian berhasil mencalonkan diri sebagai anggota Parlemen sebagai independen dalam pemilihan umum Maret 1996.
Selain itu, Hanson juga sempat terpilih sebagai Senat untuk Queensland pada tahun 2016, dan terpilih kembali pada tahun 2022.
Hanson diketahui memiliki empat orang anak. Sebelum terjun ke dunia politik, Hanson sempat membuka toko makanan fish and chip yang kemudian tutup pada awal tahun 1997. (*)