Itu karena bocor.
Di situ bahayanya," ungkapnya.
Cak Imin juga membantah pernyataan Bjorka yang menyebut dirinya telah memanfaatkan nama Bjorka saat kampanye.
Dia mengaku tak mengenal Bjorka dan menyebutnya hendak menjatuhkan namanya.
"Itu bukan saya. Bukan saya.
Saya tidak tahu sama sekali itu. Itu siapa.
Jangan jangan orang yang mau menjelekkan saya juga, saya enggak tahu," kata Cak Imin.
Sebagai Wakil Ketua DPR, Cak Imin mengaku akan mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) agar hal serupa tidak terus berlanjut dan berulang.
"Pasti [menginisiasi pimpinan DPR lain] untuk segera menggelar Paripurna dan saya akan dorong cepat RUU PDP," katanya.
Dia mengakui rentetan data pribadi dan lembaga yang dijebol dan disebar Bjorka menunjukkan sistem pertahanan nasional sedang terganggu.
Dia mendorong agar semua lembaga bekerja sama mengatasi mengatasi masalah tersebut.
"Saya kira pemerintah apakah Kominfo atau Menko Polhukam atau Kepolisian harus bahu membahu, ini perang ini, pasukan harus disiapkan," katanya.
Di sisi lain Menkopolhukam Mahfud MD mengaku tak ambil pusing dan tak ingin tahu terkait data pribadinya yang disebut dibocorkan oleh Bjorka.
Mahfud tak ambil pusing karena menurutnya data pribadinya bukan rahasia dan bisa diambil di laman website yang terbuka.
Tidak hanya itu, kata Mahfud, data pribadinya juga bisa dilihat di sampul- sampul belakang buku-buku yang ditulisnya atau di LHKPN KPK.