TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Puluhan keris primitif dipamerkan di Pendopo Candi Sukuh Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar pada Sabtu-Minggu (1-2/10/2022) pukul 09.00-17.00.
Pameran yang baru pertama kali digelar di Kabupaten Karanganyar tersebut digagas oleh Yayasan Surya Candra Kartika. Selain pameran, ada pula diskusi, kirab pusaka, doa bersama serta lelang pusaka secara terbuka.
Beberapa keris dipamerkan dalam acara bertajuk Pameran Keris Peradaban Nusantara tersebut di antaranya keris leres, keris 3 mata tombak, keris luk 9, keris leres iras, dan keris leres ganan putut.
Penggagas acara, Tony Hatmoko menyampaikan, kegiatan ini selain untuk wadah bagi para pecinta keris di Karanganyar juga dalam rangka edukasi masyarakat. Pemilihan lokasi pameran di sekitar Candi Sukuh ini bukan tanpa alasan.
"Karanganyar itu banyak situs yang salah satu reliefnya itu ada hubungannya dengan pembuatan pusaka atau keris. Situs itu ada di Sukuh dan Cetho. Di Cetho ada punden berundak namanya pande-pande, itu yang berhubungan dengan pembuatan pusaka," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (1/10/2022).
Selain pameran keris, lanjutnya, juga ada sarasehan tentang keris dan relief di Candi Sukuh pada hari ini. Sehingga diharapkan nantinya masyarakat lebih memahami dan dapat membaca relief yang ada di Candi Sukuh. Kemudian kirab ritual budaya juga akan digelar esok hari, Minggu (2/10/2022).
Penyelenggara, Dayu Handoko menambahkan, ada sekitar 60 keris milik dari kolektor berbagai daerah yang dipamerkan dalam acara ini. Selain koleksi keris, ada pula keris yang dapat dibeli oleh para pengunjung.
"Kita mengangkat tema unik yang jarang diangkat yakni keris primitif. Mungkin yang sering dipamerkan biasanya keris yang indah, yang ada emasnya, atau naga, pakai intan, berlian. Kita mengangkat keris yang kuno," imbuhnya.
Dia menjelaskan, keris primitif itu dari segi tampilan lebih sederhana dan pembuatannya tidak menggunakan peralatan modern. Ada beberapa macam keris baik itu sebagai pusaka ageman, keris tayuhan dan keris souvenir.
Meski pameran keris belum dibuka secara resmi ternyata sudah ada beberapa pengunjung yang mendatangi Pendopo Candi Sukuh. Salah satunya yakni warga Kabupaten Sragen, Eko Warsono. Dia mengetahui adanya acara pameran dari media sosial.
"Acara ini bagus, artinya ini harus dilestarikan supaya generasi muda termasuk saya bisa mengenal dunia perkerisan, tombak dan lainnya. Kalau tidak ada pameran sulit dikenalkan," ungkapnya. (Ais).
Baca juga: Petualangan Yuli Astuti Cari Jatidiri Motif Batik Kudus Hingga Motivasi Hidupkan Kembali Motif Mati
Baca juga: 4 Arti Mimpi Kursi: Bisa Jadi Pertanda Peluang dan Keberhasilan
Baca juga: 68 Negara Bebas Visa ke Jepang, Indonesia Termasuk Salah Satunya
Baca juga: Liga 2 Laga PSIS vs Bhayangkara FC : Misi Tiga Poin di Stadion Jatidiri Semarang