TNI yang Tendang Suporter Arema Minta Maaf, Orang Tua Korban: Melihat Anaknya Digituin Bagaimana?
TRIBUNJATENG.COM - Petugas keamanan berseragam loreng yang menendang suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, telah meminta maaf.
Di hari itu, berlangsung duel big match bertajuk Derby Jatim antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan atas tamunya dengan skor 2-3.
Baca juga: Tragedi Gate 13 Stadion Kanjuruhan Diceritakan Saksi: Saya Terus Pegangi Jaket Teman Saya, Pasrah
Baca juga: Cerita Ofan Gelandang PSIS, Sempat Kesulitan Hubungi Adik saat Tragedi di Kanjuruhan
Baca juga: Kisah Tentang Mitra Maulidya di Gate 13 Kanjuruhan: Kami Terpisah Setelah Gas Air Mata Ditembakkan
Baca juga: Jokowi Beri Waktu Sebulan bagi TGIPF untuk Tuntaskan Tragedi Stadion Kanjuruhan
Hasil ini membuat banyak suporter Arema FC kecewa dan turun ke lapangan.
Petugas keamanan yang terdiri dari satuan Polisi Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) langsung turun tangan untuk mengurai massa.
Saat hendak meminta suporter keluar dari lapangan, ada oknum petugas keamanan yang tertangkap kamera menendang seorang suporter dari belakang.
Aksi petugas keamanan tersebut viral dan mendapat banyak kecaman dari netizen di media sosial.
Pasalnya suporter yang ditendang tidak terlihat sedang mengacau, melainkan hanya berjalan saja di lapangan.
Namun tanpa aba-aba, petugas keamanan menendang suporter tersebut dari belakang.
Dikutip dari Bolasport.com, menurut laporan, petugas keamanan tersebut berstatus sebagai anggota TNI AD.
Sementara Aremania yang mendapat tendangan terbang itu bernama Roi.
Beruntung Roi sendiri selamat usai mendapat tendangan kungfu dari belakang malam itu.
Roi sempat dikabarkan jadi salah satu dari ratusan korban meninggal dunia pada Tragedi Kanjuruhan sebelum akhirnya terbantahkan.
Seusai tersebarnya video viral tersebut di internet, reaksi dari warganet berdatangan membela si korban.