Ketiga, Create a schedule dan menerapkan Scaffolding Level 2 yaitu menyusun dan menentukan kriteria penilaian, menentukan waktu konsultasi dan mempresentasikan karya tulis.
Dengan demikian, peserta didik secara sadar belajar disiplin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas proyeknya.
Keempat, Monitor the students and the progress of the project masih menerapkan Scaffolding Level 2 yaitu guru memantau dan membantu peserta didik dalam melakukan perbaikan tulisannya.
Peserta didik secara mandiri melakukan koreksi silang antar peserta didik dalam kelompok.
Kelima, Assess the outcome dengan menerapkan Scaffolding level 3 yaitu guru memberikan penilaian pada karya tulis peserta didik sesuai dengan konsep PjBL dan Writing Skill.
Guru memberikan feedback hasil penilaian dan berdiskusi dengan peserta didik dengan tujuan untuk membuat karyanya lebih baik dan sempurna.
Keenam, Evaluate the experience dan menerapkan Scaffolding level 3 yaitu peserta didik melakukan presentasi karya tulis.
Peserta didik menempelkan karya tulisnya setelah diperbaiki sesuai dengan feedback yang diberikan guru.
Melalui PjBL berbantuan Scaffolding peserta didik SMA Negeri 1 Jetis mampu meningkatkan kompetensi menulis Explanation Text.
Karya tulis yang dihasilkan peserta didik lebih kreatif dan menunjukkan kemurnian karya.
Penerapan metode ini juga menumbuhkan motivasi belajar dan kedisiplinan.(*)