Akhirnya bayyi perempuan tersebut diadopsi oleh keluarga Xiao Chunyang.
Kondisi kehidupan Xiao Chunyang dan Qi Chunlan tidak selalu berjalan baik, kondisi Qi Chunlan yang mengalami kekurangan di bagian kakinya terpaksa harus terus berada di rumah mengurus anak.
Sedangkan Xiao Chunyang sebagai pekerja pabrik harus mengalami kemerosotan sehingga menjadi penjual gas yang harus mengantarkan gas ke pelanggannya dengan kendaraan beroda tiga.
Pasangaan tersebut sangat bertanggungjawab dengan Xiao Jingjing mengupayakan setiap kebutuhannya.
Sayangnya pada tahun 2001 lalu, Qi Chunlan meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.
Sebelum akhirnya meninggal dunia, Qi Chunlan mengatakan yang sebenarnya mengenai siapa Xiao Jingjing.
Saat ibu angkatnya tersebut meninggal dunia, Xiao Jingjing duduk di bangku SMA, ia bertekad untuk menjadi sukses dan membahagiakan orang tua angkatnya.
3 tahun setelah kepergian ibu angkatnya, Xiao Jingjing kemudian diterima di Universitas Huazhong dan di tahun 2011 ia berhasil diterima di Kanada untuk menyelesaikan Pendidikan doktoralnya.
Saat itulah, Xiao Jinggjing mengetahui orang tua kandungnya tinggal di satu kota yang sama.
Bahkan orang tua kandung Xiao Jingjing menawarkan sejumlah uang sebesar Rp 1 Miliar agar bisa mendapatkan anaknya kembali.
Mengetahui hal itu, Xiao Jingjing menolak dan lebih memilih orang tua angkatnya.
Sebelumnya kedua orang tua kandung Xiao Jingjing telah mengetahui siapa keluarga yang telah mengasuh anaknya melalui siaran televisi namun tidak ada upaya untuk mengambilnya kembali, sekarang justru saat dirinya sukses kedua orang tua kandungnya menginginkan Xiao Jingjing untuk kembali. (aya/tribunjateng.com)
Baca juga: Targetkan Juara umum Porprov 2023, KONI Kota Semarang dapat dukungan penuh pihak Pemkot
Baca juga: Mengenal Brigjen Pol Mardiyono Asli Blora, Bintang Satu Polri Terlahir dari Keluarga Tidak Berada
Baca juga: Pembangunan Jembatan Berugenjang - Wonosoco 2 Kudus Capai 58 persen
Baca juga: Upah Minimum Kabupaten Pati 2023 Diumumkan Akhir November Ini