Berita Regional

Mahasiswi Tewas Tersambar Petir Tak Segera Dimakamkan, Ini Alasannya

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI ---Suami istri, petani di Sumedang tersambar petir. Suami terjatuh tersambar petir. Istri mau menolong tapi ikut jatuh. Suami meninggal dunia.

TRIBUNJATENG.COM, SUMATERA - Seorang mahasiswi tewas tersambar petir Bendungan Watervang Lubuklinggau Kamis (3/11/2022). 

Namun demikian, ia tak segera dimakamkan karena menunggu ibunya dari Singapura.

Warga SP 10 Desa Srijaya Makmur Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini baru akan dimakamkan setelah ibunya tiba dari Singapura.

Baca juga: Amalan Doa Agar Terhindar Dari Penyakit Ain

Baca juga: Begini Cara Pemkab Batang Turunkan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran

Baca juga: Hindari 5 Hal Ini Agar Kadar Gula Darah Tinggi Aman dan Tidak Terkena Diabetes

Kepala Desa (Kades) Srijaya Makmur Debby Irawan menuturkan bila korban selama ini tinggal bersama bibinya di Desa Srijaya Makmur sementara ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia  (TKI) di Singapura.

"Ayahnya sudah bercerai dengan ibunya, sekarang tinggal di Muara Enim," kata Debby Irawan pada wartawan, Kamis (3/11/2022).

Hanya saja untuk ayah korban pihaknya belum mendapat informasi, apakah akan datang atau tidak, mengingat sejak berpisah ayahnya tidak pernah datang ke desa.

"Almarhumah  memang berasal dari Srijaya Makmur, neneknya juga menetap di desa ini, sekolahnya juga di sini, kemudian kuliah di Lubuklinggau," ujarnya.

Ketika diberitahu informasi musibah nenimpa warganya  ini, ia sedang dalam perjalanan dari Palembang pulang ke Nibung.

"Saya baru sampai Muara Lakitan. Makanya langsung ke RS Siti Aisyah. Sekitar pukul 19.30 WIB langsung kami bawa, tiba di rumah duka pukul 22.00 WIB," tambahnya.

 Sementara, Rektor Universitas PGRI Silampari (Unpari) Dr H Rudi Erwandi melalui Kepala Prodi PGSD, Tio Gusti Satria menjelaskan korban Denna Shylvia merupakan mahasiswi PGSD semester 1 dan kami belum begitu kenal korban. 

"Saat ini saya dalam perjalanan ke rumah korban di SP 10 Kecamatan Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)," katanya. 

Dikatakannya, korban meninggal dunia disambar petir saat berboncengan mengendarai sepeda motor. 

Menurutnya, korban merupakan anak yang kurang mampu dan dari keluarga yang sudah broken home. 

"Kami dari pihak kampus turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya, semoga pihak keluarga diberikan kesabaran dan kelapangan hati dan Semoga amalannya diterima Allah SWT," ungkapnya. 

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada mahasiswa lainnya dalam melakukan aktivitas berkumpul, lakukan saja di area kampus.

Halaman
12

Berita Terkini