TRIBUNJATENG.COM, SUMEDANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar pers rilis di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, terkait jumlah korban akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022).
Ridwan Kamil menyebutkan jumlah korban meninggal akibat gempa dahsyat Cianjur bertambah menjadi 162 orang.
"Mohon izin saya akan menyampaikan berita buruk, berdasarkan data yang diperoleh dari call center BPBD Cianjur tercatat ada 162 orang meninggal dunia, 326 lainya luka-luka," katanya.
Baca juga: 20 Pelaku Ditangkap, Jual Gadis Bawah Umur Via Aplikasi Chatting, Satu Orang Bisa Layani Tiga Pria
Selain itu, kata dia, tercatat ada sebanyak 13.784 jiwa mengungsi, dan 2.345 rumah mengalami rusak sedang hingga berat.
Selain itu ada tiga titik jalan nasional yang tertutup tanah longsor.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap.
Dan laporan hingga kini belum masuk, apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan Kabupaten pun terisolir," katanya.
Ia mengatakan, rata-rata korban yang meninggal dunia merupakan anak-anak, karena persitiwa terjadi ketika ketiikacm tengah berada didalam ruangan kelas dan madrasah.
"Prihatin juga banyak anak-anak yang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran, dan madrasah," katanya.
Selan itu, Emil mengungkapkan, ada tiga gardu induk PLN dua diantaranya masih terkendala, dan satu sudah tertangani.
"Baru 20 persen listrik yang sudah menyala di Cianjur dan dibutuhkan sekitar tiga hari, tetapi mudah-mudahan saja bisa lebih cepat," katanya.
Baca juga: Gempa Cianjur Bukan Kali Pertama, BMKG: 22 Tahun Lalu Akibatkan 1.900 Rumah Rusak, Berkekuatan M 5,1
SAR terus bekerja
Kondisi terkini Kabupaten Cianjur paska gempa bumi magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022) malam, gelap gulita.
Kondisi gelap ini dikarenakan aliran listrik padam. Gempa berdampak kerusakan amat sangat besar di Cianjur.
Kepala Kator SAR Bandung, Jumaril mengatakan, meski dalam kondisi gelap gulita, evakuasi terhadap korban gempa masih terus dilakukan.
"Cianjur gelap gulita hingga kini sebagian besar lokasi terdampak gempa padam listrik,"
"Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi sekaligus asesmen di titik-titik lokasi yang terdampak,"
"Semua korban yang sudah dievakuasi dari reruntuhan dibawa ke RS terdekat," kata Jumaril kepada TribunJabar.id, melalui sambungan telepon.
Jumaril sendiri berada di lokasi gempa, turun langsung membantu evakuasi para korban.
Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian dan pertolongan kepada korban yang terkena reruntuhan bangunan.
Alat-alat Collapse Structure Search and Rescue dioperasikan untuk mengevakuasi korban yang tertimbun di reruntuhan.
Kesaksian Siti
Cianjur diguncang gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang mengakibatkan bangunan rusak dan 56 orang meninggal.
Warga terdampak gempa Cianjur pun memberikan kesaksian detik-detik terjadi gempa dahsyat.
Warga Kampung Cadas, RT 3/3, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Siti Nurjanah (49) sangat merasakan guncangan dahsyat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022).
Akibat gempa dahsyat tersebut, bagian dinding ruang tengah dan dapur rumahnya ambruk hingga mengalami kerusakan yang cukup parah. Beruntung, material bangunan tidak sampai menimpa anggota keluarganya.
Siti mengatakan, sebelum gempa tersebut mengguncang tempat tinggalnya, dia sedang menonton televisi, sedangkan anak dan cucunya sedang berada di dalam kamar.
"Saat merasakan getaran, saya beserta anak dan cucu langsung keluar rumah.
Di rumah ini ada 6 orang terus semuanya keluar rumah karena pada takut," ujar Siti di lokasi kejadian, Senin (21/11/2022).
Setelah itu dinding yang menutupi bagian ruang tengah dan dapur rumahnya langsung ambruk.
Hal itu karena pada dinding rumahnya itu sudah terdapat retakan imbas gempa bumi yang terjadi sebelumnya yang berpusat di Sesar Cirata.
"Tadi sebelum ambruk itu ada kayak suara dan langsung saja dinding jebol.
Sebelumnya juga memang sudah retak sejak gempa bumi yang sebelumnya, tapi kalau sekarang guncangannya lebih kencang," kata Siti.
Untuk sementara ini, Siti dan keluarganya harus mengungsi sementara waktu.
Karena itu dia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk segera memperbaiki rumahnya yang sudah ambruk.
"Sementara mengungsi dulu ke rumah saudara karena kerusakan rumah saya cukup parah," ucapnya.
Bhabinkamtibmas Desa Ciptagumati Brigadir M Ersyad mengatakan, rumah yang terdampak gempa tersebut mengalami kerusakan pada ruang tamu dan bagian dapur sekitar 4x5 meter.
"Alhamdulillah tidak sampai ada korban jiwa. Kerugian lebih kurang Rp 10 juta. Kami juga sudah imbau rumahnya untuk tidak ditinggali sementara waktu," kata Ersyad. (*)
Baca juga: Duduk Perkara Sule Terseret Kasus Budi Dalton Sebut Miras Minuman Rasulullah, Novel Bamukmin Lapor
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS Korban Meninggal akibat Gempa Cianjur Bertambah Jadi 162 Orang, Puluhan Ribu Mengungsi,