Komputer tersebut dilengkapi fitur Jaws, yang membantu tunanetra untuk mengoprasionalkan komputer bahkan berselancar di dunia maya.
Ilmu pengetahuan yang diberikan kepada murid-murid tunanetranya adalah bentuk pengabdiannya.
Menurutnya, akan ada lebih banyak hal yang bisa di lihat melalui kacamata ilmu pengetahuan.
"Ilmu pengetahuan itu penting, banyak hal yang bisa kita lihat melalui ilmu pengetahuan. Dengan itu, kita bisa mengarungi kehidupan dengan lebih mudah," ucap pria berusia 52 tahun saat ditemui Tribunjateng, Kamis (24/11/2022).
Meski begitu, kehidupan Zufron sebagai pengajar juga memiliki tantangan dalam mendidik para muridnya.
Murid tunanetranya memiliki beragam latar belakang, ada yang buta sedari dini seperti dirinya. Namun ada pula yang buta saat dewasa.
"Mereka ada yang dari nol tidak pernah mengerti sedikitpun tulisan tentang ilmu pengetahuan itu menjadi tantangan. Kita perlu menanamkan motivasi tentang perlunya belajar kepada murid-murid," jelasnya.
Dengan sabar dan konsisten, Zufron selalu memberikan motivasinya kepada para murid-muridnya untuk selalu bersyukur dan menerima keadaan.
"Saya selalu menanamkan kepada murid-murid (tunanetra), mending dicoba seperti ini. Allah menutupi mata kita agar bisa menggunakan mata hati dan berperilaku tulus, jangan pernah terpikir untuk berprasangka buruk. Tetap harus berkhusnudzon kepada Allah," tuturnya.
Selain itu, Zufron juga menambahkan bahwa hidup itu harus terus belajar.
"Long life education, belajar harus sepanjang hidup, tidak diterangkan di sana bahwa cacat atau tidak kan ?," tanyanya.
Sejak Kecil Selalu Berjuang
Zufron juga bercerita, awal mula dirinya hingga sampai di titik ini penuh dengan perjalanan lika-liku. Bahkan dirinya sendiri tidak menyangka akan menjadi pengajar.
"Saya buta sedari kecil, ayah saya waktu itu bicara kepada saya. Nak, kamu ini berbeda. Kamu tidak bisa melihat cerahnya sinar matahari, kamu berbeda dari kakakmu dan adik-adikmu," ucapnya ketika menirukan suara ayahnya.
Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan dirinya untuk terus berjuang.